
Jurnal Etika Spiritual
Edisi II 16 Oktober 2025
Redaksional
REDAKSI
Ray San Gayatri Putri
PENANGGUNG JAWAB SENI DAN BUDAYA
Tias Taylor
ALAMAT REDAKSI
Yayasan Widyo Suwarno
Ds. Tanggul, Kel. Boto, Kec. Wonosari, Kab. Klaten.
Karesidenan Surakarta. Provinsi Jawa Tengah, Indonesia
PENGIRIMAN NASKAH
Naskah bisa dikirim melalui email dengan alamat Gayatri.San@hotmail.com
FORMAT NASKAH
- Naskah ditulis dengan menggunakan font Times New Roman atau sejenisnya. Ukuran font adalah 12pt. Sedangkan judul bisa disesuaikan fontnya untuk keperluan estetika atau keindahan penyajian naskah.
- Antar baris berjarak dua spasi atau spasi ganda. Margin kiri kanan seimbang 3 cm. Atas bawah 4 cm.
- Tata Bahasa naskah harus sesuai dengan aturan penulisan naskah dalam Tata Bahasa Indonesia.
- Naskah dikirim sebagai lampiran dalam email. Dan bukan sebagai badan email.
Naskah yang dilampirkan disarankan memakai MS Word atau FDF untuk kemudahan penerbitan dan keseragaman. - Judul naskah bisa digunakan sebagai subjek pengiriman email.
- Sinopsis atau Rangkuman Naskah dijelaskan dalam Surat Pengantar. Termasuk didalamnya biodata singkat penulis naskah.
- Silahkan menghubungi Pemimpin Redaksi dengan email; Gayatri.San@hotmail.com Apabila anda memerlukan penjelasan lebih lanjut tentang pengiriman naskah.
HAK CIPTA INTELEKTUAL
Semua Naskah yang diterbitkan menjadi hak milik Jurnal Sufi Koco Miranggi.
Namun karena sifatnya yang sosial, naskah bisa diunduh dengan melalui ijin atau pemberitauan kepada Pemimpin Redaksi terlebih dahulu.
DAFTAR ISI EDISI II – EDISI KHUSUS
PENGANTAR DARI REDAKSI
MENGENANG DR. JAVAD NURBAKHSH
(Pembaharu Ajaran Etika Spiritual Sufi Nimatullahi)
SEJARAH PENDIRI DAN PEMIMPIN SERTA PEMANDU SPIRITUAL SUFI NIMATULLAHI
- Pendiri Sufi Nimatullahi: Sejarah Singkat dan Riwayat Hidup Shah Nimatullahi Wali
- Riwayat Hidup Singkat Dr. Javad Nurbakhsh (1926-2008): Pembaharu dan Pengerak serta Pemimpin Modernisasi Sufi Nimatullahi
- Mengenal Dr. Alireza Nurbakhsh: Pemimpin Sufi Nimatullahi Era Digital (2008-Saat Ini)
- Syarat Menjadi Pemimpin dan Pemandu Spiritual Sufi Nimatullahi
PEMBELAJARAN ETIKA SPIRITUAL
- “Jalan Lurus Cinta”: Pedoman Utama Perjalanan Spiritual Tarekat Tasawuf Nimatullahi. Oleh Dr. Alireza Nurbakhsh.
- Menghindari perbuatan “Menilai Orang Lain”. Oleh Dr. Alireza Nurbakhsh
- Pembahasan Puisi Spiritual “Sumpah dan Janji Cinta”. Oleh Dr. Alireza Nurbakhsh
- Orang yang mengetahui Tuhan. Oleh Dr. Javad Nurbakhsh
Satu Nafas. Oleh Dr. Javad Nurbakhsh
PUISI SPIRITUAL
Puisi Spiritual karya Dr. Alireza Nurbakhsh:
- Kisah Darwis yang gelisah dan orang-orang penumpang Karavan
- ‘Apa yang dapat aku lakukan?’
Puisi Spiritual Karya Dr. Javad Nurbakhsh:
Dia adalah Yang Maha Hidup, Dia adalah Yang Maha Benar. Dia adalah “HU”.
PEMBAHASAN ETIKA SPIRITUAL
(Bagian kedua). Oleh R.Ay San Gayatri
NASKAH PEMBELAJARAN
Upacara Ritual Inisiasi Dalam Tarekat Tasawuf. Oleh Terry Graham
PENGALAMAN SPIRITUAL: KISAH-KISAH SUFI
- Kelembutan Seorang Sufi “Parvaneh”. Oleh Dr. Alireza Nurbakhsh
- Hukuman Bagi Orang Bijaksana Dan Arif. Oleh Dr. Alireza Nurbakhsh
- Kisah Penari Yang Menakjubkan. Oleh Dr. Alireza Nurbakhsh.
SENI DAN BUDAYA
KALIGRAFI
Seni Kaligrafi Dalam Islam Sebagai Sarana Media Ke Alam Gaib Dalam Tasawuf. Oleh Deirdre Conway
MUSIK: GAMELAN
Gamelan Jawa Sebagai Pembentuk Sifat dan Sikap Orang Jawa Khususnya Dan Bangsa Indonesia khususnya. Oleh R.Ay San Gayatri
FILM REVIEW
“Ratu Ratu Queens”
“Kekuatan Tekad menghasilkan Manfaat”.
Pembelajaran etika moral yang terkandung dalam film “Ratu Ratu Queens”, series drama komedi yang ditayangkan pada TV berlangganan “Netflix”. Oleh Tias Taylor
BERITA ILMU DAN TEKNOLOGI BARU
- Percakapan Yang Bermutu tidak memerlukan persetujuan dari semua pihak. Sebagaimana dibuktikan dalam Neuroscience. Oleh Emily Falk, American New Science.
- “Panas” adalah energi yang dikeluarkan saat terjadinya Gempa Bumi. Bukan Goncangan. Oleh Stephanie Papas, American New Science.
- “Bulanpun Bisa Berkarat”. Oleh Alexandra Witze, Nature Magazine.
TAMAN MAERO KOCO
Kumpulan karya Kaligrafi kuno dari negara-negara Timur Tengah dan India. Oleh Tias Taylor
Pengantar Kata Dari Redaksi
Jurnal Etika Spiritual” merupakan jurnal Sufi Nimatullahi Indonesia yang berbasis non profit. Dibawah naungan Yayasan Widyo Suwarno dan merupakan bagian dari Pendidikan Masyarakat pada Yayasan Widyo Suwarno.
Jurnal Etika Spiritual diterbitkan sebagai wujud partisipasi aktif anak bangsa dalam ikut serta memciptakan keharmonisan dalam masyarakat berbangsa dan bernegara erta keharmonisan dunia pada umumnya.
Jurnal Etika Spiritual bertujuan membuka diskusi aktif dibidang etika, khususnya etika spiritual sebagai sarana pembelajaran etika spiritual bagi seluruh bangsa Indonesia tanpa membedakan suku, ras, agama, bahasa, kepercayaan, budaya, bahasa, warna kulit, pendidikan, status sosial, dan perbedaan lainnya baik yang terlihat secara lahiriah maupun perbedaan yang tidak kasat mata.
Dasar penerbitan jurnal.di bidang etika spiritual adalah sebagai sarana pendidikan tentang etika spiritual yang bisa dipelajari secara terbuka dan bisa dipelajari oleh siapa saja, baik secara perorangan maupun kelompok, oleh badan swasta maupun pemerintahan.
Karena sifatnya terbuka, jurrnal Sufi Koco Mirangi Indonesia yang isi utamanya adalah pembelajaran etika spiritual, dengan senang hati menerima tulisan ilmiah yang mempromosikan pembelajaran etika, moral maupun tanggung jawab sosial secara luas dan mencakup segala disiplin ilmu. Terutama yang menyangkut dan berhubungan dengan etika spiritual.
Pokok pembicaraan tulisan bisa segala pengetahuan yang bermanfaat yang berhubungan dengan kesejahteraan bersama baik lahir maupun batin.
Journal Etika Spiritual terbit setiap tgl 16 setiap bulannya dan gratis dibaca online. Untuk mengirim tulisan, kami silahkan membuka halaman Syarat Pengiriman Naskah.
Terima Kasih telah mengunjungi Journal Etika Spiritual, semoga bermanfaat dan kami tunggu kunjungan yang akan datang.
Mengenang
DR. JAVAD NURBAKHSH
10 OKTOBER 2008 – 2025


MENGENANG YANG TERKASIH
Oleh: Dr. Alireza Nurbakhsh
London, 10 Desember 2023
Tahukah engkau bahwa tanpa dirimu aku tidak mempunyai khabar ?
Tak ada api di hatiku, tak ada semangat atau keributan.
Hatiku yang terpikat ingin mengatakan banyak hal tentang cinta, tapi kata-kata itu semua milikmu, aku tak punya kefasihan atau keterampilan mengutarakannya.
Bersamamu di sisiku, aku mengepakkan sayapku dan terbang menuju surga. Tanpamu, wahai saqi jiwaku, aku tak punya bulu dan sayap.
Buah cintamu adalah gula dan ambrosia bagi jiwaku. Tanpamu aku tak berbuah di kebun cinta kasih.
Tanpa cahaya dari matamu, aku tidak memiliki penglihatan.
Aku adalah api, dan abuku telah tertiup angin. Kau menetap di hatiku dan kini tak tersisa jejakku.
Kau berkata, “Oh, kau telah menjadi nyala lilin yang menerangi semua hati!” Aku sendiri tidak mempunyai prestasi apapun; Kaulah yang memberikan cahaya pada jiwaku.
Alireza Nurbakhsh
Diterjemahkan sesuai aslinya dalam Bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia
Oleh Anna San Taylor
London, 5 Oktober 2025
Mengenal Pendiri Sufi Nimatullahi:

RIWAYAT HIDUP SINGKAT
SHAH NIMATULLAHI WALI
LATAR BELAKANG DAN PENCARIAN ILMU
Shah Nimatullahi dilahirkan di Aleppo, Syria. Ayahandanya bernama Mir Abdollah, yang merupakan keturunan Nabi Muhammad S.A.W.. Ibundanya adalah seorang putri Kerajaan dari Fars, Iran.
Selama masa mudanya, Shah Nimatullahi mengembara ke negara-negara Islam yang sedang berkembang pada saat itu. Beliau bertemu dan bertukar pendapat dengan para pemikir baru dari beberapa negara. Tujuan utama pengembaraan beliau adalah untuk mencari Guru yang sempurna.
Beliau mempelajari buku-buku Ibnu Arabi secara intensif, terutama Fusus Al Hikam. Sebagai hasilnya, beliau menulis buku-buku komentar dan pendalaman khusus untuk buku Fusus Al-Hikam. Pada akhir perantauannya, beliau bertemu dengan Sheikh Abdo’lah Yafei di Mekah dan menjadi muridnya.
PERJALANAN SEBAGAI GURU
Setelah tujuh tahun berguru pada Sheikh Abdo’lah Yafei, beliau melanjutkan pengembaraannya. Namun, tujuan pengembaraannya berubah; bukan lagi mencari Guru, melainkan sebagai seorang Guru yang ingin memberikan ilmunya kepada yang lain.
Pertama-tama beliau pergi ke Mesir, kemudian ke Asia Tengah yang disebut Transoxiana. Negara-negara di Asia Tengah yang dikunjunginya termasuk Uzbekistan, Tajikistan, Kazakhstan, dan Kyrgyzstan. Beliau juga pergi ke Turkmenistan.
MENETAP DI MAHAN DAN AKHIR HAYAT
Saat bertemu dengan raja Tamerlane dari Turkmenistan, beliau tidak mendapat penerimaan yang baik, sehingga beliau melanjutkan perjalanan hingga akhirnya menetap di Mahan, Kerman, Iran. Di Mahan inilah beliau berdiam selama 25 tahun hingga akhir hayatnya.
Selama berkedudukan di Mahan, Shah Nimatullahi menjadi terkenal di seluruh Iran dan negara-negara Islam pada saat itu, termasuk kerajaan Islam di India. Banyak tamu dari berbagai negara datang mengunjungi beliau untuk menimba ilmu. Para tamu terus berdatangan hingga akhir hayatnya pada tahun 1431. Hingga saat ini, makamnya di Mahan Kerman masih banyak dikunjungi para peziarah.
REFERENSI:
Dr. Javad Nurbakhsh, Master of The Path, A History of The Nimatullahi Sufi Order, Khaniqah Nimatullahi Publication London & New York, 1980.
DR. ALIREZA NURBAKHSH
Pemimpin dan Pemandu Spiritual Sufi Nimatullahi Global.
Pemimpin Tarekat Tasawuf Nimatullahi Era Digital.

Dr. Alireza Nurbakhsh adalah Pemimpin Sufi Nimatullahi Global sejak tahun 2008 hingga saat ini. Beliau juga merupakan Pengembang Pusat Pendidikan Spiritual Sufi Nimatullahi Global yang berpusat di Khaniqah London dan Banbury Oxford.
MENGENAL DR. ALIREZA NURBAKHSH LEBIH DALAM
Dr. Alireza Nurbakhsh menjadi pemimpin Nimatullahi Sufi Order sejak 10 Oktober 2008, menggantikan ayahandanya, Dr. Javad Nurbakhsh, yang meninggal pada hari tersebut. Pengangkatan ini memenuhi keinginan terakhir dari ayahandanya.
Di bawah kepemimpinannya, Nimatullahi Sufi Order berkembang ke Asia, Eropa Timur, Australia, dan Amerika Selatan, dengan banyak Khaniqah baru bermunculan di wilayah tersebut. Dr. Alireza Nurbakhsh juga mengemukakan bahwa pengabdian sosial dan pelayanan kepada masyarakat menjadi pengejawantahan etika moral Nimatullahi Sufi Order
RIWAYAT HIDUP
Dr. Alireza Nurbakhsh berprofesi sebagai Notaris dan saat ini berkedudukan di London dan Banbury. Di samping itu, beliau juga seorang filsuf (philosopher).
PENDIDIKAN
- Meraih gelar Ph.D. di bidang Filosofi dari Wisconsin, Madison University, USA pada tahun 1988.
- Meraih gelar Sarjana Filosofi dari Melli University setelah menyelesaikan pendidikan setingkat SMA di Albert High School, Tehran, Iran, pada tahun 1973.
KELAHIRAN DAN MASA MUDA:
- Lahir pada tanggal 12 Agustus 1955 di kota kecil dekat Barn.
- Beliau pindah dan tinggal di Khaniqah di Tehran hingga tahun 1977 saat meninggalkan Iran.
RIWAYAT PENDIDIKAN SPIRITUAL
- Sejak umur dua tahun hingga remaja, beliau tinggal di Khaniqah di Tehran dan belajar Khorasanian Chivalry (Javanmardi) dari Guru Spiritual Sheikh Khobari. Beliau dikenal sebagai Sufi yang paling setia dan penuh pengabdian kepada Ayahandanya.
- Dr. Alireza Nurbakhsh resmi menjadi Sufi pada Nimatullahi Sufi Order saat berumur 18 tahun. Atas permintaan ayahandanya, beliau kembali ke London setelah meraih gelar Ph.D. untuk memulai penerbitan Sufi journal. Dalam waktu yang bersamaan, beliau mengambil gelar Notaris di London di samping menjadi Sheikh pada London Khaniqah.
PENGURUS TAREKAT TASAWUF NIMATULLAHI INDONESIA
Ray San Gayatri Putri Yuwana adalah pendiri dan pengurus Tarekat Tasawuf Nimatullahi Indonesia
Syarat-Syarat Pemandu Spiritual Dan Pemimpin Tarekat Nimatullahi

Pemimpin Tarekat Tasawuf Nimatullahi bertindak sebagai Pelayan dan Pemandu Spiritual di Jalan Kebenaran bagi para pencari kebenaran sejati dalam perjalanan spiritual. Pemimpin Tarekat Tasawuf Nimatullahi juga merupakan Guru Etika Ketuhanan.
KRITERIA SEORANG PEMIMPIN DAN GURU SPIRITUAL NIMATULLAHI MENJALANI LATIHAN SPIRITUAL
Seorang calon pemimpin harus menjalani latihan spiritual di bawah petunjuk seorang Guru spiritual. Selama latihan, ada beberapa tahap yang harus dilalui , termasuk di dalamnya proses penyucian diri yang mengarah pada kemiskinan spiritual. Kemiskinan spiritual adalah keadaan di mana seseorang selalu merasa kekurangan akan kehadiran Sang Yang Maha Tunggal. Dalam pengembangannya, hal ini menjadikan dirinya kehilangan jati diri atau egonya, yang pada akhirnya menumbuhkan perasaan welas asih kepada sesama.
MEMILIKI PANDANGAN SPIRITUAL DAN WELAS ASIH
Seorang pemimpin dan Guru Tasawuf Nimatullahi harus mempunyai pandangan spiritual dan memiliki mata batin yang mampu melihat segala ciptaan sebagai satu kesatuan wujud penciptaan. Sehingga, dalam kesehariannya, pemimpin tersebut adalah sosok yang mempunyai jiwa welas asih terhadap segala ciptaan Tuhan. Semua tindakannya selalu didasari cinta dan kasih sayang tak terbatas kepada seluruh ciptaan Tuhan, dan perilaku ini tidak tergoyahkan dalam situasi apa pun juga.
KEBIJAKSANAAN MELALUI PENGALAMAN SPIRITUAL
Pemimpin dan Guru spiritual Nimatullahi tidak harus seorang cendekiawan dan berilmu tinggi. Syarat utamanya adalah siapa saja yang telah mampu mencapai pendalaman kehidupan spiritual dan mampu mengejawantahkan pengetahuan tentang kebenaran sejati melalui tindakan-tindakan yang arif dan bijaksana yang terbaca dari perilaku kesehariannya.
INTEGRITAS MORAL DAN KERENDAHAN HATI
Seorang pemimpin tidak hanya mempunyai kelebihan di bidang ilmu Ma’rifat atau Ilmu tentang Ke-Tuhanan dan pencerahan spiritual. Ia juga harus memiliki ketegaran dan integritas moral, bersahaja dan rendah hati, serta tekad kuat untuk melayani semuanya dengan kasih sayang tanpa pilih kasih. Semua sifat ini terbaca dari kelakuan dan perbuatan sehari-hari.
MENGARAHKAN PARA PENCARI KEBENARAN
Sebagai seorang Guru spiritual, ia membantu para pencari kebenaran sejati untuk mengarahkan perjalanannya lebih ke arah perjalanan spiritual. Ia memberikan arahan dan nasihat di bidang praktik-praktik perjalanan spiritual, serta memberikan landasan dasar di bidang etika moral, yaitu etika Ketuhanan.
BERTINDAK SEBAGAI ORANG TUA
Guru spiritual Nimatullahi bertindak sebagai orang tua bagi para Sufi. Ia juga memberikan rasa persatuan dan kekeluargaan, menyediakan suasana nyaman dan penuh persaudaraan, serta saling menghormati dan mencintai di antara sesama Sufi.
PELAYAN KEMANUSIAAN
Seorang Guru Sufi dalam Nimatullahi Sufi Order adalah seseorang yang bertekad dan berjuang terus-menerus untuk setia melayani kemanusiaan. Ia berpijak pada landasan tanpa pamrih pada perbuatan apa pun yang dilakukan dan penuh kasih sayang kepada seluruh ciptaan Tuhan.
—————————————————————————————————–
REFERENSI:
Dr. Javad Nurbakhsh: Majlis Nimatullahi, London Khaniqah.
Sebagaimana diterjemahkan dalam Bahasa Inggris oleh
Dr. Alireza Nurbakhsh, London.
PEMBELAJARAN TENTANG ETIKA SPIRITUAL
Jalan Lurus Cinta
Pedoman Utama Perjalanan Spiritual Tarekat Tasawuf Nimatullahi
Tarekat Tasawuf Nimatullahi yang aslinya berasal dari Persia, mempunyai dasar-dasar pengajaran yang sangat sederhana namun sangat komprehensif dan sangat modern. Di mana pengajaran ethika spiritual yang dijadikan landasan dan pedoman dalam melakukan perjalanan spiritual dalam Tarekat Tasawuf Nimatullahi telah terbukti seiring dengan perkembangan jaman hingga saat ini dan yang akan datang. Hal ini sesuai dan sejalan dengan tujuan Al Quran yang menjadi Petunjuk Terakhir bagi umat manusia dari Sang Penciptanya dalam menjalani kehidupan di dunia.
Karena pada dasarnya, seluruh alam semesta dan jagad raya diciptakan oleh Allah SWT untuk menjadi pendukung utama kehidupan manusia di dunia dan juga untuk manusia bisa menikmati hidup dengan segala ciptaan yang diperuntukkan khusus kepada kelangsungan hidup ras manusia di dunia. Kemampuan untuk menikmati dan menghargai ciptaan Tuhan yang khusus diberikan untuk manusia memerlukan suatu pengetahuan tersendiri. Dan kemampuan untuk melihat dasar dari semua penciptaan juga memerlukan suatu pengetahuan tersendiri.
Tasawuf adalah jalan spiritual untuk meraih pengetahuan rahasia yang tersimpan dalam ayat ayat dalam Al-Quran dan tersirat melalui semua ciptaan. Dan hanya dengan jalan cintalah satu-satunya jalan untuk mencapai pengetahuan tentang kesakralan cinta Tuhan.
Jalan cinta yang ditempuh para pelaku perjalanan spiritual dalam Tarekat Tasawuf Nimatullahi adalah jalan lurus vertikal. Di titik puncak adalah cinta kepada Allah SWT dan di titik poros bawah adalah pengabdian kepada seluruh ciptaan melalui jalan cinta sebagaimana Allah mengajarkan dengan Cinta sakral yang mutlak sebagai dasar penciptaan atas segala yang ada di dunia dan seluruh alam semesta. Dengan konsep jalan lurus inilah akan terjadi keseimbangan kehidupan di dunia, yang dipetik dari pencapaian kesempurnaan kehidupan lahir dan batin.
Tarekat Tasawuf Nimatullahi, dalam menjalankan kehidupan spiritual adalah melalui jalan cinta untuk mencapai “Jalan lurus” yang menghantarkan pada kesempurnaan lahir dan batin. Pedoman utama meliputi pedoman pembelajaran dan pelatihan batin serta pelatihan lahir.
Pembelajaran dan pelatihan batin melalui dzikir dan meditasi sebagai sarana melepaskan jati diri sendiri untuk kemudian mampu melupakan diri sendiri dalam hal ego dan yang menyertainya yaitu nafsu keduniawian. Saat terlepas dari segala ego centre atau pemusatan pada kepentingan diri sendiri maka ranah batin para Sufi mencapai tahap berikutnya, yaitu penjelmaan manusia baru yang merupakan bayangan cahaya keindahan cinta dari Allah SWT. Hingga yang tinggal hanyalah sifat-sifat kebajikan yang ditunjukkan oleh Allah SWT. Yang utama adalah sifat kasih sayang kepada semua ciptaan. Dalam tahap ini para Sufi menjelma menjadi “Abdi Allah SWT” melalui pengabdian kepada kemanusiaan.
Kemampuan untuk menyatukan situasi batin (yang hatinya selalu dipenuhi kerinduan pada Allah SWT) dengan perilaku sehari-hari keduniawian adalah niat Sufi untuk selalu “menyenangkan” Sang Yang Kekasih yaitu Allah SWT sebagai satu-satunya wujud mutlak yang pantas untuk menerima pemujaan dan cinta sakral.
Hati yang telah dipenuhi cinta kepada Sang Yang Maha Tunggal bisa menjadikan seorang Sufi meninggalkan segala bentuk kehidupan duniawi yang dianggap hidup normal secara umum. Di mana pilihan hidup untuk menyendiri agar selalu dekat dengan Allah SWT dianggap tidak produktif dan bisa meruntuhkan pilar bermasyarakat sesuai dalam Islam. Hal ini disadari betul oleh Nabi Muhammad. Sehingga Nabi Muhammad berdoa, “Ya Allah, jangan pernah aku melupakan-Mu, dan jagalah hati dan pikiranku untuk tetap mampu melayani semua ciptaan-Mu”.
Karena dasar kehidupan bermasyarakat dalam Islam dianjurkan untuk bergotong royong dan berjamaah, walaupun juga tidak dilarang untuk melakukan ibadah sendiri. Pembelajaran dan pelatihan dalam Sufi Nimatullahi bertujuan mengikuti petunjuk dari Allah SWT dan sunnah Nabi Muhammad. Hidup dalam masyarakat memungkinkan Sufi untuk berbuat kebajikan dan melihat secara langsung kekuasaan Tuhan dan segala kehendaknya dalam kehidupan manusia, juga sebagai sarana para Sufi untuk mampu melihat keberadaan Tuhan pada setiap ciptaan-Nya di dunia dan seluruh alam semesta. “Tuhan berada di mana mana, bahkan di tengkukmu yang terdekat”.
Karena dalam konsep “al’wadad al-Wujud” yang menerangkan bahwa setiap ciptaan di dunia berasal dari sumber yang sama. Secara ilmiah sudah terbukti dengan ditemukannya God Particle “Zat Tuhan”, yang ada pada setiap bentuk ciptaan, dari yang primitif seperti hewan satu sel, plankton hingga manusia itu sendiri. Masing-masing membawa kode DNA yang unik namun di sisi lain mempunyai satu molekul yang sama apabila ditelusuri dari materi dan zat utamanya.
Kemudian pada konsep bahwa “semua ciptaan adalah bayangan belaka dari Sang Yang Pencipta itu sendiri yaitu Allah SWT. Hanya Tuhan Allah lah Maha Wujud dan Maha Ada yang keberadaannya adalah mutlak dan absolut.” Doktrin ini dijadikan pedoman pengabdian kepada kemanusiaan sebagai pernyataan pengabdian kepada Tuhan dalam Tarekat Tasawuf Nimatullahi.
Pedoman Perjalanan Spiritual “Jalan Lurus” Sufi Nimatullahi:
- Bahwa hanya Allah lah yang Maha Wujud, dan semua ciptaannya adalah bayangannya belaka.
- Pengabdian kepada Allah adalah melalui pengabdian kepada semua ciptaan dengan penuh kasih sayang.
- Bahwa hanya Allah yang Maha Sempurna, Maha Cinta, Maha Mutlak keberadaannya, Maha Agung, Maha Indah dan Maha Pengasih dan Penyayang.
- Cinta yang sakral adalah awal segala penciptaan. Di mana bersatunya cinta antara Pencipta dan yang diciptakan saat terjadinya penciptaan.
- Ego centre atau nafsu mementingkan diri sendiri pada manusia adalah penyebab manusia terpisah dengan Tuhannya atau dari Sumber Penciptaannya.
- Ego centre atau nafsu mementingkan diri sendiri menjadi penghalang antara manusia dengan Tuhannya.
- Sufi adalah seseorang yang mencintai Tuhan Allah SWT.
- Sesuatu kenyataan hidup yang sulit dipahami oleh orang lain. Ketawakalan kepada Allah SWT adalah satu-satunya sumber kekuatan.
- Bukti kecintaan mutlak para Sufi Kepada Sang Yang Cinta Mutlak melalui dua kenyataan: yaitu kenyataan batin dan kenyataan lahir.
- Dzikir adalah obat untuk menghilangkan kesombongan akan keberadaan diri sendiri, yang merupakan syarat utama dalam laku dan perjalanan spiritual.
- Dzikir juga merupakan sarana untuk memusnahkan ego centre atau nafsu mementingkan diri sendiri.
- Pengakuan atas Mutlak Keberadaan Tuhan sebagai Sang Yang Wujud Mutlak. Dalam mengakui keberadaan Tuhan, Sufi membuktikan dengan dua cara: Cara batin dan cara lahir.
- Cara batin adalah melalui mengingat Allah tanpa henti yaitu dzikir dalam hati terus menerus.
- Sedangkan bukti pengakuan secara lahir akan keberadaan Allah yang mutlak adalah dengan pengabdian kepada kemanusiaan dan seluruh ciptaan. Sufi mengabdikan hidupnya kepada seluruh ciptaan dengan penuh kasih sayang karena menyadari bahwa semua ciptaan adalah suatu kesatuan penciptaan.
- Sufi tidak mengharapkan imbalan apapun dari Tuhan, apalagi dari manusia saat melakukan pengabdian kepada Tuhan melalui pengabdian kepada kemanusiaan dan seluruh ciptaan. Semua pengabdian adalah bukti cinta semata kepada Allah SWT, sehingga pengabdian adalah tulus ikhlas.
- Manfaat dzikir dan cinta melalui pengabdian. Melakukan dzikir dan menjalani kehidupan melalui pengabdian kepada kemanusiaan memberikan dua manfaat kepada Sufi. Manfaat pertama adalah untuk menghilangkan jati diri. Manfaat kedua adalah menyatu dengan Allah: kehendak dan cintanya.
- Pengabdian para Sufi kepada kemanusiaan dan seluruh ciptaan adalah merupakan pengabdian nyata kepada Allah SWT, yang merupakan bukti nyata kecintaan Sufi kepada Tuhannya dan Pengakuan bahwa Allah SWT adalah satu-satunya Sang Yang Maha Wujud yang mutlak keberadaannya.
Ya Haqq
Dr. Javad Nurbakhsh – Dr. Alireza Nurbakhsh
Majlis hari Minggu 7 September 2025
Disunting oleh Anna San Taylor
London 7 September 2025
Menghindari Perbuatan “Menilai Orang Lain”
etikan ceramah Majlis Nimatullahi Kamis 4 September 2025
oleh Dr. Alireza Nurbakhsh
Menilai atau menganalisa sesuatu yang baru adalah bagian dari kecerdasan manusia dan insting untuk bertahan hidup. Kecerdasan ini sangat berguna saat manusia masih menjalani hidup sebagai pemburu dan tinggal di gua-gua. Kemampuan untuk menilai keadaan sekitar dan membuat keputusan yang cepat dan tepat pada saat itu adalah kunci keberhasilan untuk bertahan hidup. Dalam arti selamat dari hewan yang menyerang dan berhasil membawa pulang hasil buruan untuk makan sehari-hari.
Karena “kecerdasan menilai situasi” merupakan alat utama untuk bertahan hidup, kebiasaan ini terbawa terus hingga manusia modern saat ini. Kita tidak lagi hidup dengan berburu untuk bertahan hidup, namun kita berinteraksi dengan orang lain dalam mempertahankan hidup di jaman modern ini. Namun demikian, insting untuk melindungi diri sendiri dan kecerdasan menganalisa situasi beralih fungsi. Kecerdasan untuk menganalisa bukan lagi untuk menghindari bahaya lingkungan dan binatang buas, namun sebagai mekanisme pertahanan diri dalam usaha untuk menjaga dan mempertahankan kehidupannya sendiri di jaman modern ini. Sehingga secara tidak sadar dan berdasarkan insting untuk menjaga kenyamanan hidup maka kita menganalisa dan menilai keadaan dan situasi apapun. Dan yang terutama adalah bagaimana kita menggunakan kecerdasan kita untuk menilai semua orang yang berhubungan dengan kita, terutama mereka orang-orang yang baru kita kenal.
Memberikan penilaian kepada seseorang yang baru atau belum kita kenal saat ini sudah merupakan suatu kebiasaan yang normal. Dan semakin menjadi sesuatu yang tidak ada salahnya. Terbukti dari banyaknya komentar yang dimuat di sosial media tentang pemberian penilaian dan menghakimi orang lain, terutama orang asing yang tidak mereka kenal.
Menilai seseorang berdasarkan hanya dengan apa yang kita lihat pada pertemuan pertama atau hanya dari sekilas pandangan belum tentu penilaian kita akan benar. Kemungkinannya adalah lebih banyak salahnya dari pada benarnya. Karena belum tentu apa yang kita dapatkan pada kesan pertama pertemuan menggambarkan keadaan atau pribadi orang itu. Contohnya saat kita bertemu dengan orang yang tidak mau dirawat dengan pengobatan modern biasanya kita akan menilai orang itu aneh, meskipun belum tau latar belakang tentang pilihan orang itu. Mungkin kita tidak akan lagi menilai orang itu aneh setelah tau pilihannya tidak mau dirawat karena agama atau kepercayaan yang diikutinya, mempunyai trauma dirawat di rumah sakit modern. Dan banyak lagi alasan lain yang bisa membuat kita berubah pikiran dalam menilai orang itu selanjutnya.
Contoh lainnya, apabila ada orang asing yang tidak mengikuti sopan santun sesuai budaya kita, kita akan menghakimi mereka dengan segala tuduhan yang negatif. Menghina budaya kita misalnya. Namun apabila kita mengetahui latar belakang perbuatannya, contohnya pendidikan yang rendah, ada gangguan jiwa, atau sakit mental, maka kita akan merubah penilaian kita tentang orang itu dan mungkin bisa menerima dan memaafkan pada akhirnya.
Penilaian yang negatif tentang orang yang baru kita kenal merugikan kita sendiri dan orang yang kita beri penilaian. Bagi kita, memberikan penilaian negatif kepada orang lain berarti kita menutup kesempatan hati kita untuk bisa membuka cinta masuk ke dalam hati kita. Karena perasaan yang negatif menutup pintu kasih sayang dalam hati kita. Sebaliknya selalu terbuka dan bisa menerima dalam melihat orang sebagai apa adanya tanpa disertai penilaian tentang keadaan dan pilihan hidupnya maupun kelakuan dan penampilan yang bisa kita lihat langsung saat berinteraksi, akan menjadikan kita orang yang kaya cinta dan bahagia. Karena kita terbebas dari energi negatif dan hati kita terbuka untuk menerima dan memberi cinta kepada yang lain.
Tidaklah mudah menghilangkan kebiasaan negatif yang sudah dianggap normal oleh orang seluruh dunia, yaitu kebiasaan menilai orang lain. Kita sebagai pelaku spiritual harus menghindari perbuatan memberikan penilaian kepada orang lain, apalagi orang yang baru atau tidak kita kenal. Dan lebih menyedihkan apabila penilaian itu berarah negatif. Sebagaimana disebutkan di atas, sesuatu yang tidak baik (menilai orang lain atas dasar suka tidak suka) memberikan energi yang merugikan kita sendiri. Karena suatu perbuatan yang tidak baik menghambat kemajuan kita dalam menjalani perjalanan spiritual. Hal ini disebabkan tersumbatnya perasaan cinta dalam hati. Seorang pelaku spiritual harus membuka hatinya sehingga alur cinta bisa datang masuk kepadanya dan juga bisa mengalirkan cinta kepada orang lain.
Dalam Tasawuf ada cara untuk menghindari melakukan penilaian kepada orang lain.
- Yang pertama, dengan sikap melihat orang lain sebagaimana apa adanya.
- Yang kedua, menerima mereka sebagaimana apa yang kita lihat dan tidak memberikan suatu penilaian apapun tentang orang itu. Namun dengan memberikan pujian apabila yang kita lihat adalah bagus dan sesuai dengan kita. Serta memberikan kasih sayang dan pengertian yang mendalam serta menghormati pilihan yang dipilih apabila yang kita lihat pada seseorang tidak sama dengan kita dan tidak sebagaimana yang kita harapkan. Dengan demikian hati kita selalu terbuka untuk bisa menerima siapa saja dan memberikan cinta serta kasih sayang kepada siapa saja. Karena pada dasarnya kita adalah setara dan sederajat sebagai satu ras yaitu ras manusia. Ras manusia yang mempunyai satu sumber penciptaan yaitu Allah SWT.
- Cara ketiga adalah selalu menjaga kesadaran sepenuhnya bahwa menilai seseorang yang belum kita kenal baik dan buruknya adalah suatu perbuatan yang tidak terpuji dan merugikan diri sendiri. Tidak terpuji karena penilaian yang salah kepada seseorang akan menyebabkan orang itu akan kehilangan kesempatan berinteraksi dengan orang lain dengan bebas dan dipercaya. Hal ini disebabkan berita negatif tentang orang itu telah tersebar dan diketahui banyak orang sebelum orangnya sendiri dikenal.
Menghakimi orang lain yang belum kita ketahui kesalahannya dan menilai orang lain karena kita tidak suka dan karena mereka tidak sama dengan kita juga merugikan kita sendiri. Karena kita telah berbuat tidak adil sehingga menutup pintu cahaya kebenaran dalam hati kita, para pelaku spiritual, untuk bisa melangkah lebih lanjut dalam perjalanan spiritual.
Dapat kita simpulkan di sini bahwa sebagai seorang pelaku dalam perjalanan spiritual, kita harus mengingatkan kepada diri sendiri bahwa cinta harus menjadi dasar atas segala perbuatan kita, terutama saat berhubungan dan berinteraksi dengan yang lain. Dengan demikian kita tidak terjebak pada pemikiran yang sempit yang hanya memikirkan tentang apa yang terbaik bagi kita sendiri dan tidak bisa menerima orang lain yang berbeda dengan kita. Dengan dasar cinta maka kita bisa menerima keadaan atau situasi pada seseorang dengan segala pilihannya dan menghormatinya.
Penerimaan kepada siapa saja sebagaimana yang kita lihat dan kita kenal juga sebagai latihan kita untuk menerima kuasa Tuhan dengan iklas. Karena semua perbedaan yang ada pada manusia dalam bentuk apapun adalah sebenarnya atas kehendak Allah SWT. Dengan mengingat hal tersebut maka kita tidak akan lagi menilai seseorang berdasarkan kesukaan kita, apalagi menghakimi orang yang belum tentu perbuatan yang dilakukan salah.
Walaupun kita harus menerima seseorang apa adanya dan memahami serta mengerti apabila orang melakukan penyimpangan, bukan berarti kita menerima perbuatan yang menghina atau merugikan kita baik fisik maupun mental. Kita tetap harus melawan perbuatan yang tidak adil dan berniat untuk menyakiti kita. Karena kita juga harus berusaha untuk hidup bertahan dalam keharmonisan dan bertahan hidup dalam keamanan. Sehingga semua gangguan yang mengancam ketenangan dan keharmonisan serta kesejahteraan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dan bermasyarakat dan secara pribadi haruslah dihilangkan. Baik secara hukum maupun bermusyawarah untuk mencapai ketentraman dan kenyamanan hidup bersama. Karena pada akhirnya setiap orang menginginkan kehidupan sejahtera dan harmonis serta damai. Dengan demikian memungkinkan cinta dan kasih sayang berkembang dalam kehidupan sehari-hari dan bisa membawa kebahagiaan bagi sesama.
Anna San Taylor
London 5 September 2025
Reference: Dr Alireza Nurbakhsh
Khaniqah Boston 3 October 2022

TAREKAT TASAWUF NIMATULLAHI INDONESIA
ETIKA SPIRITUAL
PEMBELAJARAN TENTANG ETIKA SPIRITUAL
Etika Spiritual adalah pedoman etika hidup yang berdasarkan atas kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai satu satunya sumber petunjuk yang bersifat universal, menyeluruh dan abadi serta sempurna. Etika spiritual mengutamakan pengertian keberadaan manusia sebagai Cerminan Keberadaan Tuhan itu Sendiri. Sebagai cermin keberadaan Tuhan yang mutlak dan absolut maka manusia dengan akal dan kecerdasannya mampu mencerminkan sifat sifat Tuhan yang dijelaskan dalam 99 Sifat Utama Tuhan atau As Maul Husna dalam Islam.
Tuhan sebagai satu satunya Sang Yang Maha Sempurna mempunyai 99 sifat utama yang mencakup kesempurnaan atas setiap sifat yang tercantum dalam As Maul Husna. Menyadari akan keterbatasan manusia akan ketidak sempurnaannya, maka tidak akan mungkin manusia bisa mencerminkan 99 Sifat Tuhan dengan sempurna sebagai tercantum dalam As Maul Husna. Karena tidak mungkin manusia sebagai objek ciptaan, secara keseluruhan mempunyai persamaan baik secara lahiriah maupun ruhaniah dengan Penciptaanya yaitu Allah Tuhan yang Maha Sempurna.
Walaupun demikian, karena penciptaan manusia adalah berdasarkan Cinta Allah dan kehendak Allah Tuhan yang Maha Tunggal untuk diketau keberadaan dan cintanya maka Manusia adalah menjadi dan merupkan cermin dari Sang Yang Pencipta itu sendiri. Dan dengan melihat dasar cinta atas penciptaan serta kehendak untuk diketaui keberadaanNya sebagai dasar utama penciptaan, maka manusia adalah cerminan dari Pencipta itu sendiri.
Dengan demikian sebagai cermin, akan mampu menampilkan bayangannya sendiri yang merupakan juga cerminan atas Penciptanya, baik penampilan lahiriah maupun ruhaniah. Namun, kemungkinan tersebut diatas hanya akan mungkin terjadi apabila cermin “ dalam keadaan sempurna”. Dalam arti cermin tidak rusak, pecah, berdebu, kotor dan keadaan lain yang tidal memungkin untuk mereflesikan objek didepannya dengan sempurna.
Dengan demikian hanya cermin yang “ sempurna “ keadaan nya yang akan mampu mencerminkan objek yang ingin dicerminkan. Karena cermin yang sempurna akan mampu memantulkan seluruh cahaya yang ditangkap, sehingga bayangan dalam cermin bisa mendekati kesempurnaan dalam mereflesikan cahaya objek yang bercermin.
Tujuan Pedoman Ethika Spiritual adalah untuk menjadi alat pembersih “cermin”, dalam hal ini adalah” hati” manusia. Yang juga merupakan ruh kehidupan manusia sehingga mampu menjadi cermin yang sempurna dalam merefleksikan sifat sifat Tuhan. Terutama sifat Tuhan yang Maha Pengasih dan Penyayang.
Dimana keberadaan Tuhan adalah mutlak dan absolut serta abadi. Manusia sebagai cermin juga memiliki keabadian Tuhan yaitu sifat ruh manusia. Ruh manusia bersifat abadi karena dihembuskan dari Tuhan sendiri. Sehingga merupakan suatu pernyataan yang benar dan berakal serta bisa diterima secara logika bahwa semua ruh manusia akan kembali kepada Pencipta-nya. Karena Sang Penciptalah satu satunya sumber penciptaannya.
Ibaratnya seperti sebuah Samodra, menjadi awan karena panas matahari. Dari awan menjadi hujan. Dan hujan jatuh disegala tempat. Di pegunungan, di padang rumput, di persawahan, perkampungan, pedesaan, perkotaan. Air hujan juga bisa jatuh pada area perumahan dan bangunan, pada hutan belantara dan perkebunan, dan semua permukaan diatas bumi. Setelah mengalami perubahan bentuk dari cair menjadi bentuk gas. Dari gas kembali mencair menjadi air dan kemudian melanjutkan perjalan di muka bumi yang pada akhirnya kembali ke Samodra.
Demikian juga dengan manusia. Saat dihembuskan ruh ke badan lahiriah, manusia menjalani kehidupan seperti air yang jatuh ke bumi. Dan kemudian mengembara di bumi sesuai kodratnya atau kehidupan yang telah tertulis. Dan pada saatnya tiba, maka ruh akan kembali kepada penciptanya. Hanya ruh yang bisa kembali ke Penciptanya karena hanya ruhlah yang mempunyai sifaf kesamaan dari Tuhan yaitu sifat keabadian. Walaupun demikian apabila lama Tuhan berkendak lain maka apapun bisa terjadi. Dalam Islam disebutkan bahwa Nabi Isa (Jesus) satu-satunya nabi yang disucikan langsung dari dunia ke Surga.
Selanjutnya karena keberadaan manusia adalah berawal dan berasal dari Sumber yang sama, maka secara Universal setiap manusia mempunyai derajad yang sama. Apabila ada perbedaan penampilan lahiriah dan sifat serta sikap pada manusia, semua menunjukkan akan Kesempurnaan Tuhan sebagai Pencipta yang Sempurna. Dimana Keanekaragaman ciptaannya juga merupakan bukti Kesempurnaan Tuhan atas segala-galanya.
Etika Spiritual adalah upaya untuk menjadi “ cermin yang sempurna “ sehingga mampu menjadi cermin dari sifat sifat Tuhan terutama sifat pengasih dan penyayang, sifat adil dan bijaksana, kejujuran dan kebenaran. Dengan demikian Etika spiritual juga merupakan jalan mencapai ‘kesempurnaan dalam menjalankan kehidupan sebagai manusia yang terdiri dari wujud lahir dan wujud ruh”.
Pendekatan etika spiritual adalah pendekatan keabadian, sesuai dengan sifat ruh yang abadi. Dengan demikian etika spiritual dalam pedoman pelaksanaannya mengutamakan pedoman moral yang bersifat abadi. Yaitu semua tingkah laku serta perilaku menjalankan kehidupan didunia dilakukan dengan penuh kesadaran bahwa setiap tindakan yang dilakukan didunia mempunyai tanggung jawab moral langsung dengan Sumber Penciptanya, yaitu Allah SWT.
Dengan kesadaran tersebut maka setiap individu akan secara sadar pula memahami bahwa setiap tindakan dan perilaku kehidupan didunia tidak saja berdampak pada saat menjalani kehidupan di dunia namun juga mempunyai muatan tanggung jawab moral yang pertanggungan jawabannya adalah langsung kepada Sang Penciptanya. Yaitu Allah, Tuhan yang Maha Sempurna. Dengan kesadaran tersebut maka setiap individu akan berusaha untuk melakukan yang terbaik dalam hidupnya. Dalam arti setiap perbuatan sedapat mungkin dapat dipertanggung jawabkan dengan baik di hadapan Tuhan pada ‘saat” yang pasti tiba nanti.
Kemampuan melaksanakan kehidupan yang memenuhi tanggung jawab moral dari setiap individu merupakan modal utama dalam menciptakan kehidupan bermasyarakat berbanga dan bernegara.
Etika spiritual bertujuan memberikan wacana pembelajaran etika moral yang memberikan kesadaran bahwa setiap perbuatan di dunia mempunyai dua dimensi akibat atau konsekwensi. Akibat pertama adalah saat hidup didunia. Dimana setiap perbuatan akan mempunyai akibat dengan orang lain serta alam lingkungan nya. Dan akibat kedua adalah hubungannya dengan kehidupan abadi masa kedepan yang tidak bisa dihindari.
Demikian pula tentang Tanggung Jawab. Setiap perbuatan mempunyai dua dimensi pertanggungan jawaban: Vertikal dan horizontal. Pertanggungan jawaban vertikal adalah pertanggungan jawaban langsung kepada sang Penciptanya. Bersifat pribadi, termasuk didalamnya peran individu pada suatu tindakan yang dilakukan secara colektif atau atau bersama sama. Pertanggung jawaban ini bersifat abadi, tidak ada waktu untuk kembali untuk memperbaiki lagi. Sedangkan pertanggung jawaban horizontal adalah pertanggung jawaban di dunia dan pertanggung jawaban kepada sesama manusia. Bisa bersifat pribadi maupun golongan. Ada kemungkinan waktu untuk memperbaiki apabila ada yang salah. Baik atas Kesadaran pribadi individu masing masing untuk menjadi lebih baik. Ataupun perbaikan yang dipaksakan yang dilakukan oleh negara melalui sistem hukum yang ditrapkan pada masing-masing negara tersebut.
Etika spiritual juga merupakan suatu usaha pembelajaran untuk mengingatkan, menjaga, meningkatan kesadaran tentang ‘Pengetahuan “ bahwa setiap manusia adalah mumpunyai derajad yang sama berdassrkan atas sumber penciptaan nya, sebagaimana disebutkan sebelumnya. Dengan demikian setiap manusia mempunyai hak hak yang sama tanpa membeda bedakan atas adanya perbedaan penampilan lahiriah (warna kulit, bahasa, budaya, ibadah) yang terlihat. Dan perbedaan ruhaniah yang tidak terlihat ( kepercaan, pemikiran, pilihan ideologi).
Etika spiritual juga merupakan suatu pembelajaran etika moral yang berisi panduan prinsip prinsip sifat Tuhan dan bagaimana manusia sebagai cermin dapat merefleksikan apa yang tercerminkan dalam kehidupan sehari-hari. Yaitu perbuatan utama yang tidak saja bermanfaat bagi dirinya sendiri, namun juga berguna baik bagi sesamanya serta lingkungan kehidupannya secara menyeluruh.
Etika spiritual juga merupakan suatu pembelajaran yang memberi kesadaran bahwa setiap tindakan individu atau perorangan merupakan partisipasi aktif dalam perkembangan peradaban dan kesejahteraan ras manusia secara luas dan lingkungannya secara sempit. Dengan pengertian bahwa apabila setiap orang berbuat bijak dan bertanggung jawab sebagaimana ditunjukkan dalam semua kitab suci yang hingga saat ini masih menjadi panduan moral dunia, maka kebahagiaan lahir batin pada individu akan terjamin kelangsungannya. Pencapain kesadaran individu untuk menjaga kehidupannya sesuai norma norma kebenaran, keadilan dan kebenaran” merupakan suatu usaha kolektif dan partisipasi aktif dalam ikut serta menciptakan kesejahteraan hidupnya : sendiri dan lingkungannya. Apabila kesadaran itu ada pada setiap individu atau setiap orang dalam masyarakat, berbangsa dan bernegara, situasi itu menjanjikan suatu kesejahteraan bersama dalam bermasyarakat berbangsa dan bernegara.
Dengan demikian etika spiritual juga berperan untuk mengiringgi, memandu dan mempertahankan pelaksannan etika moral sesuai Petunjuk ALLAH SWT melalui agama agama dunia, terutama agama Islam. Sesuai pembelajaran ajaran etika spiritual pada Sufi Nimatullahi. Etika spiritual juga merupakan suatu petunjuk pelaksanaan pembersihan diri. Atau secara spiritual disebut sebagai “ pembersihan cermin” secara terus menerus setiap hari melalui tindakan dan perbuatan kebajikan, kejujuran, kebenaran dan keadilan sesuai petunjuk Tuhan. Dengan pengertian bahwa etika spiritual yang dilaksanakan setiap individu akan menjadi sarana kesejahteraan dan kebahagian hidup didunia dan di akherat nantinya.
Hadirnya kesadaran pada setiap individu atau perorangan tentang pemahaman pengertian pengetahuan bahwa segala perbuatan didunia mempunyai dua dimensi pertanggung jawaban. Pertanggung jawaban dunia yang hanya sementara dan tidak kekal. Dan pertanggung jawaban akherat yang abadi dan tidak bisa untuk diperbaiki dan tidak bisa dialihkan kepada orang lain, akan menjadikan individu sebagai seseorang yang akan selalu mempertimbangkan dengan bijaksana atas akibat dari setiap perbuatan yang dilakukan.
Kemungkinan hadirnya kesadaran dua dimensi oleh individu dari akibat setiap perbuatan yang dilakukan, akan mengarahkan pada kemampuan untuk melakukan pengawasan diri sendiri terhadap segala tindakan yang akan dilakukan. Kemampuan untuk mengawasi diri sendiri dalam menjaga pelaksanaan etika moral pada setiap individu adalah hasil yang diharapkan dari etika spiritual.
Kemampuan mengendalikan diri sendiri (Self govern) dan kemampuan untuk menjadi pengawas diri sendiri (Self supervision) merupakan keadan mental sehat yang dewasa dan bijaksana. Hal ini merupakan pengaruh awal positip dalam sistem saraf manusia pada saat pengambilan keputusan sebelum melakukan suatu perbuatan. Karena setiap perbuatan di pertimbangan berdasarkan atas dua dimensi tanggung jawab dan dua dimensi akibat. Yaitu dunia dan akherat.
Dengan demikian kemungkinan tercapainya masyarakat adil makmur bahagia dan sentosa dalam berbangsa dan bernegara akan lebih besar tercapai dari pada etika moral yang hanya mengutamakan penampakan lahiriah sebagai penampilan indikasi ketidak hadiran pemahaman etika moral yang sudah ada dan dipercaya dalam suatu kelonpok masyarakat, suku dan bangsa.
Etika spiritual juga merupakan suatu pertahan moral saat ini. Yaitu” Kemampuan untuk memilih yang benar dan bertindak benar yang sesuai dengan etika moral universal. Etika Spiritual lebih diperlukan di masa depan, lebih diperlukan daripada waktu kini dan yang lampau. Hal itu disebabkan hilangnya batas antara kenyataan hidup dengan dunia maya. Serta berkurang atau mungkin hilangnya ke- mampuan seseorang untuk mampu membedakan kehidupan nyata dan dunia maya; serta kurangnya control pribadi dan dari masyarakat dalam bentuk tatanan moral dan negara dalam bentuk kebijaksanasn serta peraturan dan hukum yang diterapkan. Karena kemudahan penggunaan alat komunikasi yang langsung dan tanpa batas waktu dan tempat yang dapat diunduh oleh setiap individu.
Hal ini dimungkinkan karena adanya tehnologi informasi yang berkembang sangat pesat melampui kemampuan manusia untuk mengantisipasi dampak perkembangan tehnologi informasi yang menjadi pondasi dasar munculnya pnenomena penggunaan media sosial dalam bermasyarakat di seluruh dunia.
Peran “Etika Spiritual “sebagai pertahanan moral dan mental pada setiap individu menjaga individu yang berpengetauan etika spiritual untuk tidak melakukan perbuatan diluar petunjuk etika moral. Meskipun sedang dalam keadaan sendiri dan banyak pilihan yang disajikan langsung didepan mata dan pikiran. Situasi tersebut diatas merupakan kenyataan dalam kehidupan sehari hari didunia nyata dan di dunia digital atau dunia maya.
Kemanapun untuk memilih dan melakukan benar merupakan hal yang sangat penting dalam berinteraksi didunia maya. Lebih penting daripada interaksi kehidupan nyata. Karena interaksi sosial di dunia digital menciptakan situasi yang melemahkan penggunanya. Ditinjau dari segi pengambilan keputusan. Interaksi pada media sosial dalam dunia maya renta pada kemampuan untuk berbuat bijaksana dan memilih yang benar. Hal ini salah satunya dikarenakan tidak adanya pengawasan dari pihak lain. Kemampuan untuk mengunduh situs tanpa batas waktu dan tempat secara instant (saat itu juga tanpa menunggu) memberi kebebasan semu yang bisa menjadi unsur unsur membahayakan dalam pengambilan keputusan. Unduh situs instant dan komunikasi langsung tanpa batas dan tanpa pengawasan menjadi penyebab pengambilan keputusan yang disesalkan oleh para individu. Hal ini karena tidak adanya kesadaran akibat perbuatan yang dilakukan, sehingga tidak mampu untuk mengawasi dan mengontrol diri sendiri pada sistem kesadarannya.
Etika spiritual yang hadir pada setiap hati dan kesadaran akan mampu melindungi individu dari memilih situs yang tidak sesuai. Etika Spiritual juga menjadi petunjuk untuk selalu membuat keputusan yan benar saat berinteraksi di dunia maya karena telah mempunyai kekuatan pertahan diri. Yaitu pengetahuan tentang dua dimensi akibat, dan dua dimensi tanggung jawab: Yaitu dunia dan akherat.
Kesimpulannya, peran Etika Spiritual sebagai pembelajaran baru di bidang etika pada saat ini, merupakan satu satunnya pembelajaran etika yang menyeluruh, komprehensive, lengkap dan universal. Karena nilai nilai etika pembelajaran dalam Etika Spiritual adalah nilai nilai etika moral yang diberikan Tuhan sebagai Sang Yang Pencipta kepada manusia ciptaannya. Sehingga hanya etika moral yang diberikan Tuhan adalah satu-satunya etika yang menjamin kebahagiaan dan kesejahteraan hidup manusia di dunia dan di akherat .
Dan hanya melalui pendekatan spirituallah maka pelaksannan petunjuk Tuhan sebagai Sang Yang Maha Tunggal, Yang Maha Abadi dan Maha Sempurna dengan 99 sifat Tuhan sesuai As Maul Husna. Dan juga Tuhan sebagai Sumber segala penciptaan, akan dapat dilaksanakan secara benar. Pelaksanaan petunjuk Tuhan tentang Etika kehidupan dunia dan akherat menjamin kelangsungan hidup ras manusia didunia dan di alam semesta. Disamping dapat kembali kepada Sang Yang Penciptanya sebagaimana saat diciptakan. Yaitu ruh yang “Terang “bagaikan cahaya, seterang saat diciptakan. Tuhan berkehendak. Insya Allah. Karena hanya Tuhanlah yang maha tau apa yang terbaik untuk ciptaanNya: manusia.
Anna San Taylor
London 23 September 2025
Daftar Referensi :
1. The Qur’an, A new translation by M.A.S. Abdel Haleem, Oxford University Press, Oxford, UK,2014
2. Al-Quran dan terjemahannya, Mujana Khadim al- Haramain asysarifain al-Malik Fad litibhaat al-Mushaf as-Syarif, Medina Munawarah, Saudi Arabia, 1413H
3. Qur’an English Player App, 2024 update
4. Bible Old Testament
5. Bible New Testament
6. Classic Hasidic Tale, Meyer Levin, Dorset Press, New York, USA, 1931,1959
7. Muhammad, his life base on the earliest sources, Martin Ling, The Islamic Text Society, Cambridge, UK.1991
8. Jerusalem, The Biography, Simon Sebag Montefiore, Poenix-Orion Book, Ltd, London, UK, 2012
9. Presence and Thought, An Essay on the Religious Philosophy of Gregory of Nyssa, HansUrs von Balthasar, translated by Mark Sebanc, Ignatius Press, San Francisco, USA, 1988
10. Sufism and Taousm, comparative study of Key Philosophical Concepts, Toshihiko Izutsu, University of California Press, Berkeley, Lost Angeles, California, USA; London-UK, 1983
11. Sign of the Unseen, Discourse of Jalaluddin Rumi, Introduction and Translation by W.M.Thackston, JR, Shambala Publication, Boston & London, UK, 1999
12. Enquiries concerning Human Understanding and Concerning the Principle of Moral, David Hume, Clarendon Press, Oxford, Reprinted from the Posthumous Edition of 1777
13. The Virago book of Spirituality, of Woman.and Angel, edited by Sarah Anderson, Virago, London, 1996.
14. The Conference of The Birds, Farid Ud-Din Attar, Penguin Books, London, 1984
15. Sufism, Carl W.Ernst, Ph.D, Shambala Publication, Boston & London, UK, 1997
16. Rumi, Past and Present, East and West, The life, teaching and Poetry of Jalal al’Din Rumi, Franklin D. Lewis, One World Publication, Oxford, England, 2000
17. Rumi and Islam, Annotated &explained, Ibrahim Gamard, Skylightpath Publication, Woodstock, Virginia, USA, 2004
18. Tradition of the Prophe Volume II, Dr. Javad Nurbakhsh, Khaniqah Nimatullahi Publication, New York, USA, 1982
19. Master of the Path, A History of The Master of The Nimatullahi Sufi Order, Dr. Javad Nurbakhsh, Khaniqah Nimatullahi Publication, London-Uk, New York, USA
20. In the Tavern of Ruin, Seven Essay on Sufism, Dr. Javad Nurbakhsh, Khaniqah London-England.
PEMBELAJARAN TENTANG ETIKA SPIRITUAL
Jalan Lurus Cinta
Pedoman Utama Perjalanan Spiritual Tarekat Tasawuf Nimatullahi
Tarekat Tasawuf Nimatullahi yang aslinya berasal dari Persia, mempunyai dasar-dasar pengajaran yang sangat sederhana namun sangat komprehensif dan sangat modern. Di mana pengajaran ethika spiritual yang dijadikan landasan dan pedoman dalam melakukan perjalanan spiritual dalam Tarekat Tasawuf Nimatullahi telah terbukti seiring dengan perkembangan jaman hingga saat ini dan yang akan datang. Hal ini sesuai dan sejalan dengan tujuan Al Quran yang menjadi Petunjuk Terakhir bagi umat manusia dari Sang Penciptanya dalam menjalani kehidupan di dunia.
Karena pada dasarnya, seluruh alam semesta dan jagad raya diciptakan oleh Allah SWT untuk menjadi pendukung utama kehidupan manusia di dunia dan juga untuk manusia bisa menikmati hidup dengan segala ciptaan yang diperuntukkan khusus kepada kelangsungan hidup ras manusia di dunia. Kemampuan untuk menikmati dan menghargai ciptaan Tuhan yang khusus diberikan untuk manusia memerlukan suatu pengetahuan tersendiri. Dan kemampuan untuk melihat dasar dari semua penciptaan juga memerlukan suatu pengetahuan tersendiri.
Tasawuf adalah jalan spiritual untuk meraih pengetahuan rahasia yang tersimpan dalam ayat ayat dalam Al-Quran dan tersirat melalui semua ciptaan. Dan hanya dengan jalan cintalah satu-satunya jalan untuk mencapai pengetahuan tentang kesakralan cinta Tuhan.
Jalan cinta yang ditempuh para pelaku perjalanan spiritual dalam Tarekat Tasawuf Nimatullahi adalah jalan lurus vertikal. Di titik puncak adalah cinta kepada Allah SWT dan di titik poros bawah adalah pengabdian kepada seluruh ciptaan melalui jalan cinta sebagaimana Allah mengajarkan dengan Cinta sakral yang mutlak sebagai dasar penciptaan atas segala yang ada di dunia dan seluruh alam semesta. Dengan konsep jalan lurus inilah akan terjadi keseimbangan kehidupan di dunia, yang dipetik dari pencapaian kesempurnaan kehidupan lahir dan batin.
Tarekat Tasawuf Nimatullahi, dalam menjalankan kehidupan spiritual adalah melalui jalan cinta untuk mencapai “Jalan lurus” yang menghantarkan pada kesempurnaan lahir dan batin. Pedoman utama meliputi pedoman pembelajaran dan pelatihan batin serta pelatihan lahir.
Pembelajaran dan pelatihan batin melalui dzikir dan meditasi sebagai sarana melepaskan jati diri sendiri untuk kemudian mampu melupakan diri sendiri dalam hal ego dan yang menyertainya yaitu nafsu keduniawian. Saat terlepas dari segala ego centre atau pemusatan pada kepentingan diri sendiri maka ranah batin para Sufi mencapai tahap berikutnya, yaitu penjelmaan manusia baru yang merupakan bayangan cahaya keindahan cinta dari Allah SWT. Hingga yang tinggal hanyalah sifat-sifat kebajikan yang ditunjukkan oleh Allah SWT. Yang utama adalah sifat kasih sayang kepada semua ciptaan. Dalam tahap ini para Sufi menjelma menjadi “Abdi Allah SWT” melalui pengabdian kepada kemanusiaan.
Kemampuan untuk menyatukan situasi batin (yang hatinya selalu dipenuhi kerinduan pada Allah SWT) dengan perilaku sehari-hari keduniawian adalah niat Sufi untuk selalu “menyenangkan” Sang Yang Kekasih yaitu Allah SWT sebagai satu-satunya wujud mutlak yang pantas untuk menerima pemujaan dan cinta sakral.
Hati yang telah dipenuhi cinta kepada Sang Yang Maha Tunggal bisa menjadikan seorang Sufi meninggalkan segala bentuk kehidupan duniawi yang dianggap hidup normal secara umum. Di mana pilihan hidup untuk menyendiri agar selalu dekat dengan Allah SWT dianggap tidak produktif dan bisa meruntuhkan pilar bermasyarakat sesuai dalam Islam. Hal ini disadari betul oleh Nabi Muhammad. Sehingga Nabi Muhammad berdoa, “Ya Allah, jangan pernah aku melupakan-Mu, dan jagalah hati dan pikiranku untuk tetap mampu melayani semua ciptaan-Mu”.
Karena dasar kehidupan bermasyarakat dalam Islam dianjurkan untuk bergotong royong dan berjamaah, walaupun juga tidak dilarang untuk melakukan ibadah sendiri. Pembelajaran dan pelatihan dalam Sufi Nimatullahi bertujuan mengikuti petunjuk dari Allah SWT dan sunnah Nabi Muhammad. Hidup dalam masyarakat memungkinkan Sufi untuk berbuat kebajikan dan melihat secara langsung kekuasaan Tuhan dan segala kehendaknya dalam kehidupan manusia, juga sebagai sarana para Sufi untuk mampu melihat keberadaan Tuhan pada setiap ciptaan-Nya di dunia dan seluruh alam semesta. “Tuhan berada di mana mana, bahkan di tengkukmu yang terdekat”.
Karena dalam konsep “al’wadad al-Wujud” yang menerangkan bahwa setiap ciptaan di dunia berasal dari sumber yang sama. Secara ilmiah sudah terbukti dengan ditemukannya God Particle “Zat Tuhan”, yang ada pada setiap bentuk ciptaan, dari yang primitif seperti hewan satu sel, plankton hingga manusia itu sendiri. Masing-masing membawa kode DNA yang unik namun di sisi lain mempunyai satu molekul yang sama apabila ditelusuri dari materi dan zat utamanya.
Kemudian pada konsep bahwa “semua ciptaan adalah bayangan belaka dari Sang Yang Pencipta itu sendiri yaitu Allah SWT. Hanya Tuhan Allah lah Maha Wujud dan Maha Ada yang keberadaannya adalah mutlak dan absolut.” Doktrin ini dijadikan pedoman pengabdian kepada kemanusiaan sebagai pernyataan pengabdian kepada Tuhan dalam Tarekat Tasawuf Nimatullahi.
Pedoman Perjalanan Spiritual “Jalan Lurus” Sufi Nimatullahi:
- Bahwa hanya Allah lah yang Maha Wujud, dan semua ciptaannya adalah bayangannya belaka.
- Pengabdian kepada Allah adalah melalui pengabdian kepada semua ciptaan dengan penuh kasih sayang.
- Bahwa hanya Allah yang Maha Sempurna, Maha Cinta, Maha Mutlak keberadaannya, Maha Agung, Maha Indah dan Maha Pengasih dan Penyayang.
- Cinta yang sakral adalah awal segala penciptaan. Di mana bersatunya cinta antara Pencipta dan yang diciptakan saat terjadinya penciptaan.
- Ego centre atau nafsu mementingkan diri sendiri pada manusia adalah penyebab manusia terpisah dengan Tuhannya atau dari Sumber Penciptaannya.
- Ego centre atau nafsu mementingkan diri sendiri menjadi penghalang antara manusia dengan Tuhannya.
- Sufi adalah seseorang yang mencintai Tuhan Allah SWT.
- Sesuatu kenyataan hidup yang sulit dipahami oleh orang lain. Ketawakalan kepada Allah SWT adalah satu-satunya sumber kekuatan.
- Bukti kecintaan mutlak para Sufi Kepada Sang Yang Cinta Mutlak melalui dua kenyataan: yaitu kenyataan batin dan kenyataan lahir.
- Dzikir adalah obat untuk menghilangkan kesombongan akan keberadaan diri sendiri, yang merupakan syarat utama dalam laku dan perjalanan spiritual.
- Dzikir juga merupakan sarana untuk memusnahkan ego centre atau nafsu mementingkan diri sendiri.
- Pengakuan atas Mutlak Keberadaan Tuhan sebagai Sang Yang Wujud Mutlak. Dalam mengakui keberadaan Tuhan, Sufi membuktikan dengan dua cara: Cara batin dan cara lahir.
- Cara batin adalah melalui mengingat Allah tanpa henti yaitu dzikir dalam hati terus menerus.
- Sedangkan bukti pengakuan secara lahir akan keberadaan Allah yang mutlak adalah dengan pengabdian kepada kemanusiaan dan seluruh ciptaan. Sufi mengabdikan hidupnya kepada seluruh ciptaan dengan penuh kasih sayang karena menyadari bahwa semua ciptaan adalah suatu kesatuan penciptaan.
- Sufi tidak mengharapkan imbalan apapun dari Tuhan, apalagi dari manusia saat melakukan pengabdian kepada Tuhan melalui pengabdian kepada kemanusiaan dan seluruh ciptaan. Semua pengabdian adalah bukti cinta semata kepada Allah SWT, sehingga pengabdian adalah tulus ikhlas.
- Manfaat dzikir dan cinta melalui pengabdian. Melakukan dzikir dan menjalani kehidupan melalui pengabdian kepada kemanusiaan memberikan dua manfaat kepada Sufi. Manfaat pertama adalah untuk menghilangkan jati diri. Manfaat kedua adalah menyatu dengan Allah: kehendak dan cintanya.
- Pengabdian para Sufi kepada kemanusiaan dan seluruh ciptaan adalah merupakan pengabdian nyata kepada Allah SWT, yang merupakan bukti nyata kecintaan Sufi kepada Tuhannya dan Pengakuan bahwa Allah SWT adalah satu-satunya Sang Yang Maha Wujud yang mutlak keberadaannya.
Ya Haqq
Dr. Javad Nurbakhsh – Dr. Alireza Nurbakhsh
Majlis hari Minggu 7 September 2025
Disunting oleh Anna San Taylor
London 7 September 2025

KISAH TENTANG SUFI
“PENARI YANG MENAKJUBKAN”
Diilhami dari kisah tentang” Serigala Jatuh kedalam Tong Cat”. Oleh RUMI.
Pada tahun 1960’an ketika jiwa-jiwa gelisah orang Amerika menengok ke Arah Timur ( Timur Tengah dan Asia) untuk mencari arti kehidupan, Alex, seorang penari dari lowa, memusatkan perhatiannya pada dunia mistik kuno. la masih segar lulus dari Juilliard. Juilliard adalah sebuah akademi Seni Drama paling terkenal dan terhormat di New York, Amerika Serikat. Dan Alex merindukan yang lebih dari tepukan tangan dan penataan tari. la menginginkan “ wahyu”.
Istanbul adalah gerbang awal perjalanannya. Kemudian dia membayangkan ke Iran, lebih jauh lagi ke Afghanistan lalu ke India- tempat- tempat dimana nama nama tersebut gemerlap didunia mistik dengan janji janji indah. Malam pertama di kota Istanbul, Alex berjalan-jalan di Pasar Besar Istanbul yang udaranya beraroma rempah rempah dan bayangan masjid masa lalu dengan suara adzan bergema disepanjang gang gang pasar besar itu.
Pada suatu sore, la menghadiri upacara Mehlevi, dia berharap akan menyaksikan suatu pertunjukan aneh dan asing baginya, namun apa yang dilihat sangat mengejutkan dirinya hingga ketulang sumsum. Gerakan berputar para Dervish bukanlah suatu pertunjukan, namun adalah sebuah doa. Bukan suatu tontonan namun suatu “ penyerahan diri dan keiklasan “. Suara dari suling mengisi ruangan bagaikan nafas dari dunia lain. Pada setiap putaran gerakan tari, Alex melihat sekilas keabadian. Tatanan tariannya tidak lagi berbentuk, namun menjadi jalan menuju ketidak terbatasan.
Bertekat untuk mempelajari tarian lebih lanjut, Alex mencari tau tentang para Dervish penari dan minta untuk bisa ikut mereka untuk belajar menari. Para Dervish akhirnya membawa Alex ketempat mereka tinggal yang disebut “Tekke “ di Turki, dan menghadap Sheikh.
“ Jalan ini bukan tentang menari. Namun tentang “ Tuhan” dan tentang “ Pengabdian”. Kata Sheikh saat Alex berdiri di depannya. Penuh keinginan untuk mengetahui lebih lanjut Alex menyatakan kesediannya untuk memathui segala peraturan. Sheikh, pemimpin Tekke tersebut menerima Alex sebagai muridnya dan menerangkan tentang makna jubah yang dipakai. Jas warna hitam yang melambangkan keterikatan pada dunia yang harus ditinggalkan, sedangkan rok warna putih bermakna untuk pembalut egoism atau pembalut pemusatan pada kepentingan diri sendiri, topi yang tinggi melambangkan batu Nissan kita sendiri, dan gerakan “ berputar” dalam tarian Sufi adalah bermakna “ Sufi sudah meninggalkan dunia fana, sebelum kematian itu datang padanya “.
Namun hati Alex belum siap untuk mati..la mempelajari tehnik-tehnik tarian Sufi, namun menolak untuk rendah diri. Bangun pagi-pagi memasak sarapan untuk para Dervish, saudara seperguruannya di Tekke terasa sangat membosankan. Alex merasa bahwa mencuci piring dan membersihkan dapur adalah suatu pekerjaan yang hina baginya yang merupakan penari terkenal di New York. Walaupun demikian ia tetap diam. Tetapi dalam hatinya tetap berkata “ Aku lahir untuk menjadi penari disetiap panggung pertunjukan dan bukan bekerja di dapur”.
Dalam beberapa bulan Alex telah menguasai semua tehnik tarian “ Whirling Dervish “, Badannya berputar dengan sempurna, putaran baliknya sangat indah, kekuatan dan ketahanan tubuhnya tidak ada yang menandingi. Para penonton terpesona melihatnya saat penampilannya di upacara untuk umum. Namun saat ia berdiri dengan sapu di tangan dan tangannya menyangga baki makanan, kegelisahannya semakin memuncak. Dia merindukan pengakuan dan kemasyuran, bukan ketidak jelasan. Akhirnya dia meninggalkan perkumpulan Sufi itu dengan alasan adanya kepentingan keluarga yang harus dihadiri. Sheikh melepaskan Alex dengan pesan bahwa” Ketika engkau menari berputar, biarkanlah hatimumenjadi “ Pusat”. Hanya dengan demikian maka putaranmu dapat memeluk seluruh ciptaan didunia dengan cinta”. Ingatlah bahwa Pengabdian adalah akar dari cinta. Dan tanpa cinta tarian Sufi kosong tanpa Jiwa.
Sekembalinya ke New York, Alex mementaskan “Sufi Dance The Whirling Dervish”, “ Tarian Sufi Dervish yang Berputar”, penontonpun terpesona dan kritikus memujinya sebagai penari Sufi yang mengagumkan. Ketenarannya melambung keangkasa, namun lingkarannya kosong dan gerakannya tanpa arah. Tepuk tangan yang meriah di teater, tidak mampu menggemakam keheningan Tekke.
Setelah pementasan tarian Sufi selesai, dalam acara Tanya Jawab, seorang laki-laki tua berdiri dan bertanya “ Katakanlah, dimana engkau mempelajari tarian Sufi yang engkau pentaskan tadi ?”. Katanha. “ Di Istanbul “, Jawab Alex dengan bangga. “ Tarian Whirling Dervish ini saya pelajari selama tiga bulan. Dan aku berhasil menguasai tehnik-tehnik tariannya dengan sempurna”, kembali Alex menjawab.
“Sufi bukanlah suatu cara untuk menguasai tehnik, namun menyerahkan diri kepada Kebenaran. Tarian Sufi atau “ Whirling Dervish “ adalah tarian untuk menghilangkan jati diri kita sendiri dan menyerahkan diri kepada Kebenaran Sejati”. “ Ketika engkau berputar, engkau mengangkat tangan kananmu keatas, itu untuk menerima berkah dan anugrah dari Tuhan yang Maha Agung. Tangan kirimu menunjuk ke bawah: Bumi, ini untuk menyampaikan berkah dan anugrah untuk semua ciptaan”. “ Anugrah dan berkah apa yang telah engkau berikam.selama ini?. Kata orang tua itu kembali.
Beberapa saat Alex tersendat. la tertawa sinis dan menjawab “ Bagiku yang paling penting adalah menguasai tarian Sufi Whirling Dervish. Sisanya – memberi makan orang miskin, menjadi pelayan di dapur semua adalah tidak bermakna. Hidupku terlalu berharga untuk melakukan itu semua”.
Mendengar kata-kata Alex, tiba-tiba aula pertunjukan itu menjadi sunyi. Penonton melihat kejadian itu sebagai yang diceritakan oleh Rumi : Tentang Srigala yang masuk ke tong cat. Terbungkus dalam warna pinjaman, serigala itu berdiri dengan bangganya diantara para binatang. Seakan-akan dirinya telah berubah menjadi seekor burung Merak. Namun ketika ia mrmbuka mulut bersuara, yang keluar dan yang terdengar adalah raungan serigala.
Sama dengan Alex, tariannya menakjubkan siapapun yang melihatnya, namun hatinya tetap tidak tersentuh. Dan para penanton mengerti bahwa, walaupun tariannya adalah Whirling Dervish, namun tarian itu hanya sebuah sajian pertunjukan pentas belaka yang tidak mengandung makna apapun. Bagaikan gambar sebuah lingkaran yang kosong di tengahnya.
Alireza Nurbakhsh
London, 22 September 2025
Sebagaimana diterjemahkan oleh
Anna San Taylor 23 September 2025
text
Wacana Pemikiran
Latar belakang Nabi Muhammad SAW dalam memberi perintah dan petunjuk untuk belajar ke negeri China pada waktu itu dimungkinkan juga akan perbedaan sikap dan sifat masyarakat Arab terutama di Medinah dimana masyarakat Medinah menolak dan mengusir Nabi Muhammad SAW saat beliau pertama kali menyebarkan Islam secara terbuka di Medinah. Perbedaan sikap dan watak antara orang Arab yang merupakan bangsa Nabi Muhammad sendiri yang mengusir Nabi Muhammad dari kota kelahirannya saat awal penyebaran Islam dibandingkan dengan sikap serta perilaku bangsa China yang menerima pendatang dari bangsa- bangsa lain diluar China dengan tangan terbuka dan menghormati kepercayaan serta adat istiadat yang dibawa merupakan suatu contoh sikap perilaku utama yang wajib ditiru. Sehingga Nabi Muhammad mengeluarkan himbauan dan juga perintah untuk belajar ke negeri China.
Kemungkinan kedua adalah bahwa secara bersamaan pada waktu Nabi Muhammad berdiam di Medinah, China pada waktu itu mengalami masa keemasan. Dimana ditandai dengan kemampuan membeli barang-barang impor dari para pedagang asing. Yang menandai kehidupan yang makmur. Kedua berkembangnya tehnologi dan penemuan- penemuan yang bermanfaat seperti penemuan Percetakan blok kayu sehingga memungkinkan produksi masal buku-buku dengan harga murah, sehingga bisa terjangkau oleh banyak orang. Dan menjadikan China pada saat itu satu satunya negara yang rakyat biasapun bisa menulis dan membaca.
Penemuan penting lainnya adalah Bubuk Senjata atau amunisi. Dengan penemuan ini dan pengembangannya dalam militer, persenjataan dinasti Tang menjadi tolak ukur kekuatan militer sebagai dinasti yang mempunyai kekuatan militer dan negara “ Super Power” pada masa itu. Dalam arti suatu negara yang kekuatan militernya tidak tertandingi oleh bangsa manapun didunia hingga abad 10 bahkan hingga abad 12, terutama dalam kekuatan militer.
Kemudian penemuan baru dibidang industri adalah pembuatan atau produksi porselin. Yaitu kemampuan untuk menghasilkan porselin mutu tinggi dan menjadi barang dagangan berharga baik di pasar domestik maupun International. Porselin China telah menjadi komoditi ekspor utama pada saat itu dalam perdagangan dunia. Baik lewat darat maupun lewat laut. Bukti bahwa porselin China masa Dinasti Tang adalah komoditi ekspor China utama ke seluruh dunia dapat dirujuk dari penemuan penemuan porselin kuno di berbagai negara di dunia yang bertahun saat dinasti Tang. Dan juga ditemukannya sisa-sisa kapal yang terdampar di bawah laut dengan muatan porselin China dengan bukti cetakan saat dinasti Tang maupun Song.
Penemuan selanjutnya adalah kemajuan dan kemampuan dalam membuat peta dengan tingkat keakuratan yang tinggi. Hal ini memungkinkan bangsa China menjelajah dunia di abad 7M hingga abad 14M. Pada abad ke tujuh Masehi dinasti Tang mampu memiliki armada dagang dan armada diplomasi yang mencapai Afrika dan Timur Tengah. Rute pelayaran inilah yang memungkinkan empat sahabat Nabi Muhammad melakukan kunjungan persehabatan hingga enpat kali. Armada dagang berlayar ke Timur Tengah melalui selat Persia ke Iran. Dilanjutkan hingga mencapai sungai Euphrates di Iraq. Dataran Arab termasuk Mesir, dijangkau melaui Ethiopia. Semua pelayaran bertujuan dagang. Dengan keakuratan peta yang dimiliki memungkinkan armada China dinasty Tang dan Song untuk bisa kembali dengan selamat. Armada laut China terbukti telah menjelajah dunia jauh sebelum bangsa Eropa menjelajah dunia yang hanya dimulai pada abad 14 M.
Saat Dinasti Tang, mereka juga menemukan tehnologi baru. Yaitu menampung gas alam dalam kemasan silinder. Hal ini memungkinkan gas alam bisa menjadi aman digunakan dan bisa di angkut antar wilayah. Selanjutnya adalah peningkatan keakuratan pembuatan jam matahari. Dan juga meningkat riset dibidang obat-obatan untuk memastikan keamanan dan manfaat maksimal dari setiap bahan sehingga bisa terpercaya dan efektip dalam mengobati penyakit, terutama memerangi wabah yang banyak terjadi saat itu yang diakibatkan oleh banjir. Kita bisa menyaksikan saat ini, obat- obatan dan metode Pengobatan China berkembang dan merupakan salah satu cabang kedokteran di bidang “ Natural Remidy”. Dan praktek pengobatannya hingga saat ini masih terus dipakai dan tersebar di seluruh dunia.
Semua penemuan dan pengembangan tehnologi pada masa Dinasti Tang tidak akan mungkin tercapai tanpa adanya kemakmuran dan harmonika dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Kemakmuran serta kemajuan tehnologi serta keharmonisan dan kedamaian yang ada dalam sistem kemasyarakatan dan bertata negara di China yang diketaui oleh Nabi Muhammad SAW pada saat itu yang memungkinkan Nabi Muhammad memerintahkah dan memberi petunjuk kepada para sahabatnya untuk belajar ilmu ke China.
Keterbukaan China saat itu dalam menerima para pedagang asing dari penjuru dunia bagian Timur Tengah dan India serta Asia Tenggara dan juga Eropa, kemungkinan besar yang menarik perhatian Nabi Muhammad SAW untuk memerintahkan dan menghimbau para pengikutnya untuk belajar ke negeri China. Toleransi yang tinggi masyarakat China untuk berinteraksi dan berhubungan dengan pendatang asing pada waktu itu juga kemungkinan salah satu dasar mengapa Nabi Muhammad SAW menganjurkan dan memerintahkan pengikutnya untuk mencari ilmu ke negeri China.
Pertimbangan alasan tersebut bisa diterima, karena toleransi adalah juga merupakan salah satu ajaran dalam bermasyarakat di dalam Islam sesuai dengan ayat dalam Quran terutama Surat Al A’Raf ayat 199 yang berbunyi :” Engkau harus menggunakan maaf sebagai cara menyelesaikan perkara, mengamalkan toleransi dan tidak memperdulikan mereka yang tidak tau (bodoh)”. Bersikap toleransi atau bertenggang rasa penting dalam Islam sehingga ditekan kan berulang ulang sebagaimana isi surat Al- Baqarah ayat 109 tentang kemuliaan memaafkan, ayat 221 tentang diperbolehkan untuk menikai wanita dari agama lain, 256 tentang kebebasan beragama. Sikap toleransi semakin ditekankan dalam Surat Al Maidah 5:87 tentang pelarangan menimbulkan kekacauan dan menggangu orang lain.
Selanjutnya adalah latar belakang budaya, sifat dan sikap orang Arab yang tidak mempunyai toleransi pada saat tu. Latar belakang Nabi Muhammad SAW dalam memberi perintah dan petunjuk untuk belajar ke negeri China pada waktu itu dimungkinkan akan perbedaan sikap dan sifat masyarakat Arab terutama di Mekkah dimana masyarakat Mekkah menolak dan mengusir Nabi Muhammad SAW saat beliau pertama kali menyebarkan Islam secara terbuka di Medinah. Sedangkan di China pada waktu yang bersamaan pada era Nabi Muhammad masih hidup adalah masa keemasan peradaban China. Dibawah kekuasaan dinast Tang, kemudian dinasti Song. Awal kekuasaan dinasti Tang yaitu tahun 607 dan tahun 632 saat wafatnya Nabi Muhammad SAW) masyarakat dibawah dinasti Tang bisa hidup bersama dan saling menghormati, bahkan bisa menerima dengan terbuka para pendatang asing baik pedagang maupun penyebar agama dan sastrawan serta negarawan.
Kemungkinan latar belakang yang keempat adalah kemajuan di bidang Spiritual di China pada waktu itu disaat Nabi Muhammad masih hidup. Sebagaimana diketaui, China telah memiliki ajaran agama Tao dan Kong Hu Cu(551-479 BCE). Jauh sebelum agama Buda dan agama luar lainnya masuk ke China. Kedua duanya baik Tao maupun Kong Hu Cu adalah merupakan ajaran filsafat China yang mengandung pedoman utama etika moral, tatanan sosial serta bernegara dan berbangsa. Kedua nilai-nilai filsafat dan kepercayaan tradisional asli bangsa China itulah yang membentuk ke pribadian dan karakter bangsa China sebagaimana kita menyaksikan saat ini.
China pada jaman nabi Muhammad (570-8 June 632)
Pada awal Nabi Muhammad menyebarkan Islam diwilayah Arab sekitar tahun 610-632 M, China sudah merupakan suatu kekaisaran yang maju dalam segala bidang. Baik di bidang tehnologi, budaya, tata negara, perdagangan maupun agama. Bahkan China adalah salah satu negara pertama di dunia yang telah mempunyai tempat-tempat khusus untuk makan (restaurant) dan sekaligus hiburan untuk masyarakat umum. Negara China sudah berinteraksi dengan Arab jauh sebelum Nabi Muhammad lahir. Yaitu sejak abad 2 sebelum Masehi melalui rute perdagangan “ Jalan Sutra”. Interaksi ini melalui perdagangan antar negara yang menggunakan rute Jalan Sutra. Jalan Sutra adalah rute perdagangan yang menghubungkan China dengan negara negara Asia Tengah, Arab, Persia, Turki dan Mongolia serta India termasuk Pakistan, dan Eropa. Perdagangan melalui Jalan Sutra ini menjadi perantara pertukaran ilmu dan tehnologi serta budaya dan agama juga bahasa.
Sebagai seorang pedagang tidaklah mengherankan apabila Nabi Muhammad mengetahui kemajuan tehnologi dan keharmonisan kehidupan bermasyarakat dan bernegara di China pada jamannya. Sehingga pada saat beliau menjadi pemimpin Islam maka beliau memerintahkan dan memberi petunjuk kepada para pengikutnya untuk belajar ke negeri China.
Keinginan dan petunjuk Nabi yang memerintahkan pengikutnya untuk belajar ke negara China terlaksana pada saat empat pengikut dan sahabat terdekat Nabi Muhammad SAW yaitu Ibnu Said bin Wakkas (594-674 Masehi), Ibnu Ja’far bin AbuTalib, Jashih bin Riyab dan satu orang lagi yang tidak tercatat namanya berlayar ke China. Pada tahun 615-616 Masehi keempat sahabat nabi mulai berlayar dari wilayah kerajaan Aksum. Yaitu kerajaan yang terbentang dari Afrika Timur hingga Saudi Arabia Selatan. Pada “Jaman Pertengahan” area tersebut berada di wilayah Etopia utara dan Eritria. Dan di jaman modern saat ini wilayah kerajaan Aksum pada saat itu berada diantara Djibouti dan Sudan. Mereka tiba di China tahun 616 Masehi dan kembali ke Arab tahun 617 Masehi. Hanya setelah ketiga kalinya berlayar kembali.ke China melaui route Chitagong- Konrup Manipur, pada akhirnya Ibnu Sain Bin Wakkas menetap di China dan menjadi pembawa Islam secara resmi ke negeri China. Yaitu pada saat dinasti Tang di China dibawah kekaisaran Gaozong tahun 651 M yang menerima delegasi Ibnu Sain Bin Wakkas secara resmi. Dua puluh tahun setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW tahun 632 Islam akhirnya tiba di China.
Said Ibnu Abu Wakkas merupakan delegasi resmi yang dikirim oleh Khalifah Rashid yang ketiga dan menjadi duta resmi Khalifah Rashid di China. Ada berapa alasan mengapa Said Ibnu Abu Wakkas dikirim sebagai pemimpin delegasi Khalifah Rasid 3 ke China :
Pertama beliau merupakan salah satu sahabat Nabi Muhammad yang termasuk dalam 10 sahabat yang dijanjikan surga oleh Allah SWT karena jasanya yang besar membela awal penyebaran dan pengembangan Islam. Yang kedua adalah Abu Wakkas juga merupakan salah satu sahabat yang masuk Islam sejak awal. Dan yang ketiga Abu Wakkas adalah paman Nabi Muhammad SAW dari pihak ibu dan juga keponakan.
Selama ini sejarah Islam di China hanya mengutamakan bukti kehadiran Islam dari sejak awal perkembangan Islam atau 20 tahun setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW sebagaimana tersebut diatas. Sebagaimana judul tulisan ini maka selanjutnya kita akan membahas sunah Nabi yang “Menginginkan dan menganjurkan serts memerintahkan pengikutnya untuk mencari ilmu ke China“ di bidang Spiritual. Keharmonisan dan kesejahteraan kehidupan rakyat di China pada jaman Nabilah yang membuat Nabi Muhammad SAW menganjurkan pengikutnya untuk belajar ke negara China.
Situasi kerajaan yang damai, rakyat yang hidup sejahtera dan harmonis dan perekonomian yang makmur merupakan wujud nyata pengamalan ajaran ajaran agama yang dianut di China terutama agama Kong Hu Cu dan Tao disamping agama Buda yang juga mempunyai peran dalam pembentukan kharakter bangsa China. Peran ketiga agama tersebut diatas akan dibahas dibawah ini.
1. Agama Kong Hu Cu
Agama Kong Hu Cu merupakan salah satu tonggak pembangun karakter bangsa China. Ajaran utama agama Kong Hu Cu adalah : Keharmonisan dan Keteraturan dalam bernegara dan bermasyarakat yang dicapai melalui para pelaku pemerintahan dan anggota masyarakat yang bertindak dan berlalu sebagai “manusia sempurna “. Manusia sempurna yang dimaksud adalah manusia yang mampu memahami tanggung jawab pribadi sebagai pelaku dalam bermasyarakat bernegara dan berbangsa. Manusia sempurna dicapai melalui pengembangan diri dibidang moral. Yaitu mengembangkan dan menjadikan diri sendiri sebagai contoh pelaku kebajikan. Karena ajaran etika moral Kong Hu Cu adalah etika kebajikan. Yaitu etika yang mementingkan “ perbuatan kebajikan diatas segala norma norma sodial yang ada. Perbuatan kebajikan adalah perbuatan yang manfaatnya berguna bagi orang orang disekitarnya dan juga secara tidak langsung berguna bagi bangsa dan negara.
Pokok ajaran moral didalam Kong Hu Cu sebagai pedoman pengembangan pribadi yang sempurna adalah: Mengabdi kepada orang tua, berlaku jujur, murah hati, selalu berusaha dalam melakukan kebajikan, kasih sayang terhadap sesama dan tidak menggaggu orang lain dalam bentuk apapun juga. Disamping pedoman moral diatas, untuk menjadi manusia sempurna yang bisa menjadi contoh maka menimba ilmu pengetauan adalah sangat penting. Ilmu pengetauan yang luas akan menjadi dasar yang kokoh dalam kemampuan untuk bertindak bijaksana, adil dan benar pada setiap kejadian yang dihadapi baik secara individu maupun sebagai pemegang kekuasaan sehingga tidak merugikan orang lain.
Ajaran Kong Hu Cu menekankan pentingnya keharmonisan dalam masyarakat dan bernegara. Untuk mencapai keharmonisan dalam bernegara dan bermasyarakat ada dua tiang utama yang harus ada saling menyangga. Pertama adalah adanya para pelaku negara atau pemerintah yang bekerja demi kesejahteraan rakyat semata. Mereka yang bekerja dalam pemerintahan menyadari bahwa tugas yang diemban semata-mata adalah untuk kepentingan kesejahteraan masyarakat dan negara. Dan tugas tersebut merupakan suatu tindak kebajikan yang bernilai tinggi serta terhormat. Tonggak kedua adalah bahwa rakyat menyadari tanggung jawab pribadinya sebagai anggota masyarakat yang mempunyai tugas untuk tidak melanggar hukum dan norma norma sosial yang berlaku dalam masyarakat.
Kepatuhan kepada hukum dan tata negara adalah sebagai wujud peran aktif sebagai anggota masyarakat dalam menciptakan keharmonisan dan kedamaian dalam ber masyarakat, berbangsa dan bernegara. Rakyat yang bertanggung jawab disini adalah rakyat yang mematuhi segala peraturan dan hukum negara serta norma norma sosial yang berlaku. Sebagaimana disebutkan diatas ajaran etika moral utama dalam Kong Hu Cu adalah Etika kebajikan. Dimana lebih mengutamakan perbuatan kebajikan yang bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain serta bangsa dan negara.
Penerapan ajaran etika kebajikan dalam kehidupan sehari hari adalah :
Pertama: Membela Kebenaran. Membela kebenaran harus diutamakan. Karena membela kebenaran berarti juga menegakan keadilan. Tanpa keadilan maka keharmonisan dalam suatu negara akan terganggu. Tanpa keadilan, keharmonisan akan terganggu, karena tata tertib terganggu. Terganggunya tata tertib dalam masyarakat disebabkan hilangnya acuan kebenaran dan hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap pelaku keadilan dan penyelenggara negara serta peraturan negara.
Kedua:Berlaku Jujur. Berlaku jujiur merupakan salah satu ajaran utama. Karena kejujuran dalam bernegara dan di dalam ber- masyarakat akan memupuk keharmonisan dan meningkatkan kesejahteraan bersama. Apabila setiap orang berlaku jujur, maka tidak ada yang dirugikan. Semua orang saling menghormati karena saling percaya. Kepercayaan ini akan membawa keharmonisan dan kesejahteraan bersama.
Ketiga: Berbuat kebajikan. Berbuat kebajikan disini dibagi menjadi beberapa pokok. Pokok utama adalah berbuat kebajikan dalam keluarga. Kebajikan dalam keluarga adalah berupa pengabdian tulus iklas serta penghormatan tanpa batas kepada kedua orangtua dan juga Guru. Pengabdian kepada orang tua termasuk di dalamnya membantu segala kesulitan yang dihadapi orang tua, merawat dan memberikan kasih sayang tulus iklas saat orang tua membutuhkan.
Pokok ajaran utama kedua adalah melaksanakan upacara-upacara adat maupun agama secara terus menerus dan konsisten untuk menjaga keharmonisan alam dan manusia serta menjaga kebersamaan. Upacara disini termasuk didalamnya upacara menghormati leluhur yang sudah wafat. Upacara merayakan kedatangan musim Semi, Musim Gugur maupun Tahun Baru China. Upacara kelahiran, Pernikahan dan Penguburan. Dan semua aspek upacara penyembahan para Dewa pada tempat- tempat ibadah maupun di rumah pribadi.
Pokok utama ketiga adalah Tata cara kehidupan yang penuh Sopan Santun sesuai dengan kefudukan dalam keluarga, usia dan hubungan kekerabatan maupun pertemanan. Dan yang utama adalah sikap dan tingkah laku yang menunjukan penghormatan yang tinggi kepada orang tua dan orang yang dituakan termasuk didalamnya Guru dan para pemegang kekuasaan.
TAREKAT TASAWUF NIMATULLAHI INDONESIA
Pedoman dan landasan utama Tasawuf Nimatullahilndonesia adalah berdasarkan Al-Quran dan Sunnah Nabi.
Pengalaman Spiritual

PEMBAHASAN E BOOK
“ TOM LEMBONG SEBAGAI PRIBADI YANG TELAH “ MENDAPATKAN CAHAYA CINTA SAKRAL atau MENCAPAI KEMANUNGGALAN JATI “ dipandang dari ILMU TASAWUF DALAM PENGETAHUAN SPIRITUAL ISLAM.
Pengantar,
Thomas Trikasih Lembong atau yang dikenal sebagai Pak Tom oleh para pecintanya, dan Tom Lembong sebagai panggilan akrab yang diberikan oleh para pemerhati dan simpatisan terutama dari kalangan press adalah seorang publik figur dari Indonesia. Nama Tom Lembong inilah yang kemudian menjadi “ mendunia” melalui Media Sosial disegala platform.
Buku tentang Tom Lembong yang hanya diterbitkan secara online dan gratis bagi siapa saja, mengawali suatu era perubahan dalam pembelajaran masyarakat di Indonesia.
Misi penulis mengangkat Tom Lembong sebagai pokok pembicaraan dalam buku itu tidak berdasarkan atas kepopuleran Tom Lembong, baik sebelum maupun sesudah adanya tindak pidana korupsi yang didakwakan kepadanya, dan kemudian pemberian abolisi.
Namun dasar pemilihan Tom Lembong sebagai bahasan utama dalam buku ini adalah berdasarkan “ cahaya spiritual yang memancar “ dari segala tindak tanduk dan tingkah laku Tom Lembong sebagai pribadi yang telah menerima pencerahan.
Latar Belakang pemikiran penulis menjadikan Tom Lembong sebagai Topik Utama atau Orang yang dikaji.
Setelah mengalami kejadian penting selama hidup 29 tahun di UK, penulis akhirnya siap untuk kembali ke tanah kelahirannya, Indonesia. Namun karena sudah 8 tahun tidak pernah menjenguk Indonesia, visual maupun secara fisik, mendorong penulis untuk mengadakan riset situasi terkini tentang geopolotik, ekonomi dan perubahan sosial lainnya.
Waktu itu bulan Februari 2025. Dan ditemukanlah berita tentang Tom Lembong pada halaman pertama pencariannya. Ketertarikan tentang berita yang memuat Tom Lembong disadari sebagai suatu petunjuk tentang apa yang harus dikerjakan selanjutnya. Sebagai kelanjutannya, penulis melalukan penelitian dan riset tentang Tom Lembong dengan menggunakan sarana yang ada untuk mendapatkan segala informasi tentang Tom Lembong. Baik media cetak maupun media sosial lainnya yang memuat tentang Tom Lembong. Disamping itu penulis mengikuti secara aktif dialog, narasi-narasi, podcast dan komentar masyarakat pada sosial media dari segala penerbitan dan platform yang memuat tentang Tom Lembong sejak tahun 2014.
Disamping itu, penulis mengikuti live streaming sidang Tom Lembong yang ditayangkan oleh Hukum Perubahan chanel dan chanel chanel berita lainnya dari YouTube. Baik dari koran nasional maupun podcast mandiri. Baru pada tgl 29 April 2025 penulis memulai menulis tentang Tom Lembong. Dan pada tanggal 10 Juli 2025 mulai menulis tentang Reorientasi Sikap Mental Pegawai Negeri untuk kembali kepada fungsi utamanya sebagai “Abdi Negara “.
Tulisan itu berdasarkan pemikiran ideal Tom Lembong tentang Ideal Civil Society in Indonesia dan pemikiran tentang bagaimana caranya agar pemerintah dalam membuat kebijaksanaan selalu mengutamakan kesejahteraan rakyat terlebih dahulu daripada kepentingan lainnya. Baik kepentingan pribadi, jabatan dan golongan serta partai. Karena penulis setuju dengan sikap Tom Lembong yang menentang kebijaksanaan yang hanya menguntungkan pribadi dan golongan adalah sebagai penghianatan kepada kedaulatan. Contoh nyata adalah pemberian tunjuangan perumahan sebesar Rp.50.000.000 perbulan kepada anggota MPR / DPR.
Setelah melakukan riset lebih dalam tentang Tom Lembong dan mendapatkan data data dan informasi yang lebih aktual dan jelas serta komprehensif tentang perjalanan hidupnya, pemikiranannya, idealism nya, dan segi profesionalnya lainnya, dimana semua pemikiran dan pidato-pidato Tom Lembong menunjukkan arah positive bagi kemajuan dan kesejahteraan bangsa Indonesia.
Kemudian dalam risetnya penulis juga mendapatkan data data jejak Tom Lembong sebagai pribadi. Dimana pada setiap acara resmi di forum internasional maupun di forum nasional, Tom Lembong menunjukan seseorang yang mumpuni dalam ilmu profesionalnya, baik sebagai finance maupun sebagai birokrat dan International Public Figure. Serta International public speaker yang humble, rendah hati serta lebih amanah dan menunjukan tingkat pencapaian spiritual yang tinggi. Ditandai dengan sikap dan tingkah laku serta bahasa tubuh dan pemilihan kata yang selalu menjaga keharmonisan. Dan tidak pernah mengeluarkan kata-kata yang menghina, menyakitkan ataupun menjelek jelekan siapapun juga termasuk lawan politiknya.
Penulis tidak mengenal sama sekali Tom Lembong dan belum pernah bertemu dengan Tom Lembong. Ketertarikan penulis pada Tom Lembong murni karena sikap dan perilakunya yang telah menunjukan kedalamann spiritual. Tanda tanda yang bisa dibaca oleh mereka yang memiliki gelombang atau prekwensi kebatinan yang sama.
Apabila Tom Lembong menarik perhatian publik terutama para pengikutnya dan para pemerhati politik, mereka telah menemukan Tom Lembong lebih awal dari masyarakat umum di Indonesia dan pemerhati masalah sosial di seluruh dunia termasuk penulis buku Tom Lembong.
Adalah suatu kehendak Tuhan bahwa Tom Lembong diperlakukan tidak adil, dihina oleh para lawan politiknya dan dirampas hak hak nya oleh badan dan aparat penegak hukum di Indonesia saat dipenjara. Sampai perlakuan semena mena dan tidak adil pada hal-hal yang paling terkecillpun saat dalam penjara.
“Setiap Pernyataan Cinta pasti ada cobaannya Dalam Al-Quran Surat Al-Baqarah ayat 155-157 pun Allah telah mengatakan bahwa “ Allah akan memberi cobaan “ bagi umatnya yang paling dekat” dengannya ujian.yang berupa kemiskinam, ketakutan, kehilangan serta kekurangan.
Pak Tom dipenjarakan dengan tuduhan korupsi dapat dilihat sebagai ujian untuk pak Tom dari Allah SWT dan yang kedua adalah Tuhan berniat memperlihatkan kepada bangsa Indonesia khususnya dan dunia pada umumnya bahwa Pak Tom adalah sebagai pribadi yang telah sudah menyatu dengan kehendak Tuhan. Dalam arti memahami bahwa kehidupannya adalah bukan lagi untuk diri sendiri dan keluarganya, namun untuk dipersembahkan kembali kepada Allah SWT melalui pengabdian kepada kemanusian. Dan Indonesia adalah pilihan Tuhan dimana pak Tom mengabdikan dirinya.
Bukan itu saja, dengan dipenjarakannya pak Tom Lembong, dan seluruh proses peradilan yang dapat diikuti langsung dari seluruh dunia, adalah menunjukkan kuasa dan kehendak Tuhan agar kebenaran yang dijaga Pak Tom dan kejujuran yang melampaui batas manusia biasa yang mendarah daging dalam jiwanya, agar dapat dilihat dan dijadikan contoh bagi semua dan siapa saja yang tertarik mengikuti perjalan peradilan Tom Lembong.
Disamping itu, Tuhan juga ingin menunjukkan dengan terang orang orang yang dibutakan oleh harta dan kekuasaan sehingga menjadi imun atau tidak lagi bisa melihat kebenaran yang ditampilkan terus menerus oleh para saksi dalam sidang Tom Lembong. Orang orang ini merupakan orang-orang yang telah dibutakan hatinya oleh Tuhan. Karena sudah terlalu lama berbuat kedzoliman.
Para pejabat yang mengadili Pak Tom, dan semua yang terkait tentang penahanan dan pengadilan Pak Tom diperlihatkan kepada dunia kedzoliman mereka. Namun mereka sendiri tidak bisa melihat kesalahannya apalagi mengakuinya. Orang orang inilah yang disebutkan dalam kitab suci sebagai orang merugi. Karena mereka telah mengingkari kebenaran dan mengkianati kepercayaan rakyat. Karena mereka bekerja dibayar dengan uang rakyat. Mengemban tugas sebagai wakil rakyat di bidang pengadilan. Menjaga kebenaran dan keadilan merupakan sesuatu yang sakral, karena setiap keputusan merubah hidup seseorang.
Proses pengadilan Tom Lembong adalah sebuah pentas ketidak adilan dan keserakahan serta pengabaian hak hak kemanusiaan. Proses pengadilan Tom Lembong dapat di tonton dari seluruh dunia juga merupakan kehendak Tuhan untuk membuka tabir ketidak adilan dan penyelewengan kebenaran oleh para aparatur negara yang seharusnya mengabdi kepada kepentingan rakyat dan bukan kepentingan pribadi maupun golongannya.
Pentas pengadilan Tom Lembong yang terbuka adalah juga kehendak Tuhan untuk memperingatkan bangsa Indonesia, terutama mereka yang duduk dan memegang jabatan dan mempunyai kuasa, agar menghentikan perbuatan dan praktek penyimpangan hukum yang sudah mendarah daging di sistem penegakan hukum dan peradilan di Indonesia. Karena lembaga penegakan hukum dan keadilan di Indonesia sudah terlalu lama menyimpang dari kehendak Tuhan yang disampaikan melalui semua kitab suci para pemeluk agama di Indonesia tentang berbuat adil, menjunjung kebenaran. Karena pada hakekatnya “ Kebenaran itu sendiri adalah Allah SWT”. Allah yang Maha Benar dan Absolut Kebenarannya.
Dan apabila orang orang yang melaksanakan tugas tugas menegakkan keadilan dan menjaga kebenaran menyimpang dari kehendak Tuhan, maka merupakan pengkianatan kepada Kebenaran dan keadilan yang juga merupakan penghianatan kepada Allah SWT itu sendiri sebagai Sang Yang Maha Adil dan Maha Benar.
Dari sini bisa disinpulkan bahwa, ketertarikan penulis kepada Tom Lembong sebagai orang yang telah mencapai pencerahan atau manunggalnya kehendak dengan kehendak Allah SWT secara absolut adalah satu satunya daya tarik yang mendorong penulisan buku Tom Lembong.
Perlu dicatat bahwa hampir selama 8 tahun penulis menjalani hidup sebagai seorang musafir dan menyepi dari urusan dunia. Maka juga atas kehendak Tuhan bahwa saat kembali ke dunia ramai, pertama tama yang ditemukan adalah artikel tentang Tom Lembong.
Dari segi spiritual bulan Februari 2025 adalah saat penulis dibangunkan dari tidurnya. Karena Allah SWT berkehendak menunjukkan cahaya bagi siapa saja yang dipilih nya melalui Tom Lembong.
Bersyukur bahwa sebagian besar masyarakat Indonesia mempunyai sinpati dan emphati kepada Tom Lembong dan kasus yang menimpanya. Ini juga berarti bahwa dalam masyarakat Indonesia masih banyak yang mempunyai gelombang spiritual yang sama dengan Pak Tom Lembong. Yaitu gelombang berjalan pada kebenaran, keadilan dan cinta kasih kepada sesama. Sehingga penyatuan gelombang orang orang yang simpati kepada Tom Lembong dengan Tom Lembong sendiri akan menjadi pendorong perubahan penting dan baru dalam berbangsa dan bernegara. Karena adanya kemungkinan untuk berkembangnya suatu ekosistem baru dalam berbangsa dan bernegara. Yaitu suatu ekosistem berbangsa dan bernegara yang mempromosikan keadilan dan kebenaran dan berjuang bersama untuk meningkatkan kesejahteraan semua.
Buku Tom Lembong tidak hanya mengkaji tingkatan spiritual Tom Lembong, namun juga suatu peringatan bagi bangsa Indonesia untuk tidak mendzolimi orang orang yang menjaga kebenaran, jujur dan membela rakyat seperti pak Lembong. Karena kisah kehidupan Thomas Trikasih Lembong adalah sejajar dengan kisah yang diceritakan di kitab kitab suci.
Kisah hidup Pak Tom lembong adalah peringatan bagi bangsa Indonesia untuk menegakkan keadilan dan kebenaran. Dan juga menjaga keselamatan orang orang seperti pak Lembong.
Apabila Indonesia tidak mau berubah untuk menjadi bangsa yang menegakkan keadilan, membela dan menjaga kebenaran, melindungi yang lemah dan mensejahterakan yang miskin, maka bangsa Indonesia akan menjadi bangsa yang akan dimusnahkan oleh Allah SWT sebagaimana yang diceritakan pada kitab suci Al-Quran Surat At- Taubah(6) ayat 96, Al Baqarah 217, Al’-Hijrah 80 dan Surat Hud ayat 68.
Penulisan buku tentang Tom Lembong adalah wujud keprihatinan penulis akan system dan praktek hukum yang berlaku di Indonesia saat ini. Namun yang terutama adalah wujud cinta penulis kepada Indonesia dan ketakutannya akan murka Allah apabila pemerintah dan rakyat Indonesia tidak merubah diri untuk menjadi patuh kepada petunjuk Allah dalam hal menegakan kebenaran dan keadilan di Indonesia.
Anna San Taylor
London, 28 Agustus 2025.
Seni dan Budaya
Pembahasan dan review di bidang seni kontemporer maupun klasik. Mulai dari musik baik traditional maupun modern, film, seniman dan karyanya, puisi spiritual serta photography alam semesta dan seisinya.
PUISI PUISI CINTA DAN KEMANUSIAAN
Pada penerbitan perdana Jurnal Ethika Spiritual kami mendapat kehormatan untuk menampilkan puisi spiritual karya Dr. Alireza Nurbakhsh terbaru. Sebagaimana puisi Sufi, yang merupakan pengambaran pengalaman spiritual, puisi dari Dr. Nurbakhsh juga mengandung kata – kata dengan arti spiritual yang mistis. Dan dalam membaca dan memahaminya harus memahami kata-kata khusus yang digunakan untuk menerangkan sesuatu keadaan mistis. Kata mabuk misalnya digunakan untuk menggambarkan saat sedang mengalami tidak sadar saat sedang semedi atau meditasi. Kemudian Red Wine adalah menggambarkan rasa cinta yang membara dalam jiwa. Sebagaimana orang yang kasmaran, kadang mengalami saat lupa segala galanya. Itulah arti dari “mabuk dari anggur merah “ kalimat yang biasa digunakan. dalam Puisi puisi Sufi untuk menggambarkan perasaan atau keadaan hati dan jiwa yang Kasmaran akan keAgungan Allah SWT.
Sedangkan puisi karya Anna San Taylor. Puisi pertama menggambarkan pengalaman hidup sehari hari di London. Dan yang sangat mengejutkan bahwa London sebagai kota yang terkenal diseluruh dunia, atau otang menyebut pusat dunia yang metropolis, dan kapitalis, ternyata masih banyak kebaikan dan para oenduduk London mempunyai semangat kekeluargaan dan persatuan yang kuat walaupun penduduknya berasal dari seluruh negara yang ada di dunia ini. Dan puisi kedua dari Anna adalah A Letter to A frien. Tentang pengalaman spiritual Anna saat ditunjukkan melalui mimpi tentang Tom.Lembong.
DIA TELAH MUNCUL
Wahai sahabat,
Sang Yang Terkasih hadir bagai cahaya bulan
la sudah lama tidur penuh kenyamanan,
kemudian bangkit dari pembaringannya
Manis dan anggun,
Hadir dari belakang cadar
la keluar dari celah celah,
lengkungan alisnya bagaikan kubah
la bagaikan pohon cemara yang melambai
Penuh candaan dengan seratus kegenitan
Melihat kecantikannya,
Hatiku terbang tanpa kendali
Jiwaku terjun
kedalam lautan kebingungan
Mencari jejaknya.
Beruntung, aku diselamatkan dari pusaran
Dengan kasih sayang dan keanggunannya
Seratus pola muncul
dari bentuknya yang indah
Akalku berkeping dan aku
Tersesat dalam keajaiban.
la melihat hati yang terpesona ini
dengan cinta
Dan matanya yang memabukkan
Menuangkan aliran anggur merah terbaik
yang murni
Para teman dan pendamping kita
semua kasmaran
Mereka penuh kebahagiaan dengan cintanya
Dia Sang Yang Kekasih
menganugrahkan cahaya saat dia muncul
laksana cahaya bulan
Alireza Nurbakhsh
Banbury, 25 Agustus 2025
Diterjemahkan oleh Ray San Gayatri
WAKTU YANG HILANG
Ombak
Bergelora dan busa beriak
Lari cepat menuju pantai
Dan memeluk Istana Pasir,
milik anak-anak yang baru selesai dibuat
Dalam sekejap, Istana Pasir lenyap.
Anak-anak melihat dengan gembira
Saat air laut menelan Istana Pasirnya
Mereka berlompat dengan gembira
Dan berteiak penuh kepuasan
Terlupa semua waktu dan tenaga
untuk membangun Istana Pasirnya.
Tak jauh dari mereka,
Seorang nelayan yang tidak tidur semalaman
Jalanya robek saat diangkat,
Dan ikan-ikan seperti bintang berjatuhan
Kembali menyelam kedada lautan
Kerja keras semalam suntuk
Tak menghasilkan apapun
Ketidak beruntungan
Membawa kesedihan sekaligus kemarahan
Membuat para nelayan menyumpah
kesialannya
Anak-anak di pantai dan para nelayan
Terkurung dalam “ waktu” masa lalu dan
masa depan
Sepertinya,
dzat manusia yang sebenarnya
Adalah “untuk hidup waktu kini”
untuk hidup “saat ini”.
Namun untuk bertahan hidup
Kita harus belajar bisa menghuni masa lalu
dan masa depan
Karena
“Waktu” atau “saat”
Bagaikan ikan yang licin
Yang Terlepas dari genggaman tangan kita
Alireza Nurbakhsh
Banbury, 20 Agustus 2025
Diterjemahkan oleh Ray San Gayatri
THANK YOU
It will be shameful for London
If one of its citizen falling dead by hunger and
cold this Winter
It would never happened “, He said
“ London would never be great like today if
there is no love in its dweller”. And it is true.
Go and Come to Rukshana Khan Foundation in
Walthamstow E17
Witness yourself how loving kindness is the
very core of their work
Serving their community without questioning
the colour, race nor nationality
Everyone who is coming to the foundation is
God very own guest
Only true kindness and sincere heart fit to serve
There is maybe king in London
Everyone run to serve.
But this Rukshana Foundation, run to serve
those in most needy and unfortunate one
Whom some may questioning why they ended on the street of London
Some by faith to be served by Rukshana Khan
foundation in Walthamstow E17
Whatever the reason, they never asked,
For all who come, but God very own guest
Questioning is a disgrace
Come every Saturday morning
And be the witness,
The implementation of love and obedient of
children to their mother: here in Rukshana
Khan Foundation
Come and be the witness the teaching of a
mother to her children:
To give generously and to care who in needs
most without any question
Come and be the witness
When heaven decent in E17 at Rukshana Khan
foundation
The smiling angels serve God very own guest
with loving kindnes
Fill every bag with all kind of food that last
for a week
Daily staple at very best
Some common food, some fancy one
some gourmet dishes
only seen on the advert
Never can afford nor does taste
That how Rukshana Khan foundation serving
God’s own guest
Dear Lord,
May they never tired to serve
May the food will be always abundance to give
May you hold in your embrace the spirit of
their mother: Rukshana Khan with loving tender care.
Thank you.
Anna San Taylor
Walthamstow, 15 December 2024
07.33 am
A LETTER TO A FRIEND
Sweet Beloved God,
The most merciful the most compassionate
In the time of uncertainty and fakery
You guide Anna with light of Truth
Amongst billions and billions “News”
You only showed the news of the Truth
You showed the news of a friend,
A true of friend and the beloved one: Thomas
Trikasih Lembong.
His smile is captivating
Like the sun shining at noon on summer days
Shining so bright
blinding those who couldn’t see the Truth
But enlighten those whom guided by the
Truth
Those who enlighten,.
Witnessing the revelation of Thruth self
in.every of his move and his words
The Beauty of perfection in His creation
Bewildered and bemused
My dear friends
Listen to his melodious voice,
Endlessly praising the Truth
Expression of love most high to his Beloved
Every word spoken is a prayer
Every sentence is a hope
Every chapter is embodiment of love to the
most high in the form of serving.humanity at
his best
My dear friend, Sir Mr. Lembong
Anna being guided to meet you
Not at your “ peak time” but in your bleak
time by their definition
But in the eye of the Truth,
Anna is seeing you
While you are arriving at “ your summit “
I saw you on the top of Joseph ladder
“Peeping the heaven”
I saw you stepping into the realm of Absolute
Truth and absolute Reality
It is a treacherous journey walking on the
path of the Truth
The path of the Truth is the straight path to
the Beloved alone.
Every step is dangerous adventure
A testing for those the sincere friend and beloved
Aren’t you the previeledge few my dear
beloved friend? Sir Mr. Lembong ?.
You captivated by the light of the Truth
And burnt by the fire of love of the Truth Alas
You are reviving and rejuvenating
The new Lembong begun, the old Lembong gone
The light of the Truth is the only your guide
Through the light of the Truth,.
You see with the eye of love in humanity
All human suffering is the manifestation of
The Beloved alone in every one of each
Only those whose heart pure, being granted
to the secret of divine unity.
When love is only the way and only the Truth
No longer time and space exists
when the Beloved residing in your heart
you are holding the secret of eternal beauty
of the Beloved
Ir is a secret, keep it for yourself.
Never a word of love need to be spoken but action
Implementation of love of the Truth is
serving humanity for its noble creation
When everyone is standing equal in perfect
harmony.and in prosperity regardless race of origin and the colour of their skin
Like the moon that only appear at the night
Sometime you can see sometime you can not
When you can not see,
The moon is circulating other part of the
world
So does the previelge of divine unity
Once you see with the Beloved eye
You see beauty in everything you can see
Once you United with the Beloved alone
The Beauty is becoming yourself
This is the secret
Ya Haqq
Anna San Taylor
London 2sd May 2025 at 03.45 GMT
Pembahasan Karya Seni ART UK
Membedah arti “ Exhaustion in Meditation” di balik karya Seni Patung Dr. Thomas Taylor sebagai karya patung yang mempunyai pembelajaran di bidang Etika Spiritual.
Pembukaan,
Dr. Thomas Taylor adalah salah satu artis yang dihargai di Kerajaan Inggris Raya Karya – karyanya, baik patung yang terbuat dari baja, maupun lukisan dengan menggunakan media kanvas dan cat minyak menjadi koleksi institusi ternama seperti contohnya pada Oxford University, York University, Ethics Committee Office di House of Parliament, London. Juga menjadi koleksi pribadi orang orang ternama dari Inggris seperti Jasper Conran, British fashion designers dan pemilik rumah butik dan merek global “ Jasper Conran”, fashion class atas yang berbasis di London.
Karya seni Thomas Taylor juga dikoleksi oleh Sally Taylor, executive dari Burbury Fashion Hause. Disamping itu lukisan dan patung karya Tom khusus yang bertema dibidang “ Cognitive:” dikoleksi oleh cendekiawan dan ilmuwan Dr. Russell, dari Oxford University. Belisu adalah Professor of Neuroscience yang menemukan “ Sleeping Pattern “ dan pengaruhnya pada perkembangan otak. Mereka yang mengkoleksi karya Tom baik berupa lukisan dan patung patung baja, merupakan satu kesatuan karya yang diberi nama “Mapping of the Mind”. Yang juga merupakan karya seni tersendiri hanya karya Tom lah yang karya seninya mempunyai cerita atau narrative tentang alam bawah sadar ( Counciousnes), Kecerdasan dan akal serta “ Prosess Pemikiran dan pengolaan informasi di otak dan pengaruhnya kepada perasaan.
Karya seni Thomas Taylor juga menjadi koleksi Professor Meru Matsumi dari Tokyo University. Beliau juga menjabat sebagai Art Director Rumah Butik Muji yang menjadi merek Fashion global pada era tahun 90’an. Lukisan hasil karya Dr. Thomas Taylor juga dikoleksi secara pribadi oleh Kepala Ethics komite, UK yang menjabat pada tahun 2004. Para kolektor karya seni Dr. Thomas Taylor mempunyai latar belakang pekerjaan professional yang berbeda. Mulai dari Designer yang terkenal secara global, hingga Professor dengan specialist di bidang Neuroscience. Juga Direktur Ethics, UK dan para wira usahawan dan masyarkat umum lainnya yang berprofesi di segala bidang yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu disini.
Menyimak latar pekerjaan para kolektor hasil karya seni Dr. Taylor juga menjadi petunjuk perkembangan dan dinamika karya seni Dr. Taylor seiring dengan dinamika hidup Dr. Thomas Taylor sendiri.
Dinamika Perjalanan Karya Seni Dr. Thomas Taylor: Dari Fashion Designer, Sculptor hingga menjadi Pelukis abstract khusus bidamg “ Mapping of Mind and consciousness (Peta Pikiran dalam Alam Bawah Sadar ).
Setelah menyelesaikan kuliah pada Sekolah Fashion dan Seni ternama; Central St. Martin, London Tom mengabdikan diri sebagai Dosen pada South End School of Art dan merintis untuk menjadi bagian dari University of Essex. Selanjutnya Dr. Taylor, menjadi dosen terbang pada Glasgow School of Art, Edinburgh University dan Dundee University serta Tokyo University. Yang pada akhirnya menjadi dosen pada Royal College of Art, London. Disini Tom bertindak sebagai Supervisor dan pembimbing program Doktor dan Master pada Royal college of Art.
Perjalanan professional Dr. Thomas Taylor sejalan dengan perkembangan dinamika karya seninya. Pada awal kariernya sebagai dosen Fashion, Tom lebih banyak berkarya pada seni yang bartendensi bidang Fashion. Namun juga sudah mengarah pada cabang karya seni yang dipilihnya di masa depan, yaitu karya seni patung dan lukisan. Contohnya adalah karya seninya yang dituangkan dalam “SCULPTING DRESS”. Yang dipamerkan di Sekolah Fashion dan Seni Centrral St. Martin, London.
Disamping menjalani bidang professionalnya sebagai dosen universitas ternama tersebut diatas, Dr. Thomas Taylor juga mengadakan pameran karya karya lukisannya di New York, London, Cape Town dan Tokyo Jepang. Di Jepang karya karya Dr. Thomas Taylor sangat dihormati dan di hargai sehingga beliau menjadi Cover Majalah Bazzar dan Harper, yang merupakan majalah Fashion ternama kelas atas.
Hubungan kecintaan penggemar dari Jepang atas hasil karya seni Thomas Taylor dan penghargaan kepada senimannya mendapat sambutan yang seimbang. Thomas Taylor juga menpunyai ketertarikan pada budaya Jepang. Namun yang paling utama adalah ketertarikannya pada ajaran Zen. Thomas Taylor tinggal di pusat pembelajaran Zen, disebuah kuil selama beberpa bulan untuk mempelajari ajaran Spiritual Zen juga mengikuti secara penuh gaya hidup Zen. Sekembalinya dari Jepang, Tom mengikuti gaya hidup para pendeta Zen dan menjadi vegetarian. Di bidang professional Thomas memberikan kontrobusinya pada perkembangan ” Gaya Zen “ di Eropa melalui kuliah kuliah umum dan naskah naskah tulisannya yang menerangkan tentang “ Gaya Zen” pada murid muridnya dan para pemerhati di bidamg design. Sebagaimana kita saksikan bersama gaya Zen berkembang pesat saat itu. Baik di Jepang maupun di Eropa dan Amerika. Kesederhanaan dan ketenangan hidup yang merupakan ajaran pokok di dalam Zen mempengaruhi perkembangan design di segala produk di pasaran dunia. Mulai dari Fashion hingga tata ruang, barang kebutuhan sehari-hari dan gaya hidup.
Ditengah maraknya Zen design di pasaran, Thomas mendapat undangan untuk menjadi Artis Tamu Pabrik Baja Teeside di Middlesbrough. Karya seni Patung yang disajikan Thomas di era ini (awal tahun 1990) adalah “ Playful “ atau “ Bercanda dan Ceria”. Keceriaan patung patung karya Tom menunjukkan kenaifan. Termasuk didalamnya Karya Patung : Exhaustion in Meditation.
Dalam ilmu spiritual, keceriaan menunjukan kebersihan pikiran. Pikiran yang “ tentram “ dan dalam kedamaian dan dipenuhi rasa “ kebahagian dalam cinta” sehingga keceriaan yang muncul diibaratkan krmbali menjadi seperti anak kecil yang tanpa dosa serta naif terhadap situasi dan keadaan lingkungannya. Karya-karya patung Thomas pada saat itu menunjukan “ pencerahan rohani”. Kembalinya kepada diri sendiri ya g bersih sebagaimana saat dilahirkan. Baik disadari maupun tidak oleh Thomas sendiri pada waktu itu. Sehingga perkembangan selanjitnya adalah tidak mengejutkan apabila Thomas selanjutnya memilih untuk menjadi Artis sepenuhnya dan meninggalkan professinya sebagai dosen.
Seiring dengan itu, dinamika karya seni Tom juga berubah. Dari seorang sculptor menjadi seorang pelukis. Karya karya lukisan Tom jelas merupakan bukti perkembangan dan pertumbuhan spiritualnya serta pemikirannya. Hal ini terlihat dari gaya lukisan yang abstrak dan nama atau judul lukisannya yang bertema antara science dan spiritual : Pikiran, Kecerdasan, Akal, kedalam berpikir dan kedalaman tingkat spiritual sang artis. Karya lukisan Tom secara keseluruhan bertemakan “ Mapping of the Mind” (Peta Pemikiran).. Yang pada akhirnya mengarah pada ilmu tantang “ Kecerdasan “ dan kemampuan manusia dalam mengolah informasi yang disajikan kepadanya. Yaitu ilmu Neuroscience cabang Cognitive.
Dengan karya Seni nya yang bertema baru dan belum pernah dihasilkan oleh artis manapun didunia saat itu, Tom.diundang oleh Oxford University untuk mrnjadi Artis Tamu pada Oxford University dan akhirnya Tom diangkat menjadi Pejabat Honarary Kepala Riset bagian Seni dan Ilmu Neuroscience pada department Neuroscience Oxford University. Sejak itu pula Tom meninggalkan kehidupan professional sebagai dosen di London dan kembali ke kota kelahirannya York sebelum menetap menjadi “ pertapa” hingga akhir hayatnya di Knaresborough – Harrogate. Knaresborough – Harrogate adalah kota kuno yang ada sejak jaman Romawi yang berlokasi di North Yorkshire atau Inggris utara. Tom.menjadi pertapa disini di artikan bahwa Tom. menjalani hidup dalam kesendirian dan memusatkan pikiran pada bidang Spiritual dan pensucian diri.
Walaupun Thomas tertarik pada gaya kehidupan Zen dan karya karya patung bajanya banyak dipengarui ajaran Zen, namun dalam kehidupan pribadinya telah meninggalkan segala aliran kepercayaan dan agama. Karena Thomas Taylor telah mendapat pencerahan saat mengunjungi Pusat Pengajaran Zen di Tokyo. Sehingga beliau tidak lagi tertarik akan kemasyuran dan harta dunia. Namun lebih condong pada etika kebenaran yang menjadi landasan perjalanan spiritual. Tom menarik diri dari keramaian dunia dari kemasyuran yang telah dicapainya dikarenakan hatinya telah dipenuhi oleh cahaya kebenaran. Sehingga dia merasa sangat prihatin atas perkembangan seni dan budaya di Inggris pada waktu itu (tahun 90’an) yang memuja karya karya yang menanpilkan kekerasan, kegelapan pemikiran, kematian, penggunaan obat terlarang dan minuman keras.
Disamping itu, Tom sangat kecewa kepada para pelaku badan badan seni, yang ternyata melakukan pengkianatan kepercayaan rakyat yang berupa perilaku tidak jujur dan discriminatif di badan atau instasi seni nasional oleh para pengurusnya. Tom ditolak menjadi anggota Seniman Pematung, walaupun jelas jelas karyanya telah tersebar di dunia dan diakui dunia, dan berkembangnya kecemburuan professional diantara para pelaku pendidikan di Royal College of Art pada saat itu yang menyebabkan Tom gagal mendapatkan gelar doktor nya tanpa alasan yang bisa diterima akal sehat. Kemuakan pada ketidak jujuran dan kemunafikan diantara para pelaku penanggung jawab perkembangan seni di Inggris, terutama di London adalah sebab- sebab Tom meninggalkan London.
Sebagaimana pepatah bahwa satu kegagalan membuka pintu baru untuk kesuksesan yang lain. Demikian pula dengan Tom. Setelah kembali ke kota kelahirannya, York, dan akhirnya menetap di Knaresborough – Harrogate, Tom melanjutkan risetnya dibidang “ Cognitive” (kesadaran Kecerdasan manusia dalam berpikir dan menelaah informasi), berkolaborasi dengan Professor Russell dari department of Neuroscience Oxford University. Pada saat yang bersamaan Tom melanjutkan menempuh ujian tingkat doctorate pada Leeds Metropolitan University, Yorkshire, England dan berhasil mendapatkan gelar Doctor dengan tesis “ Visual Cognitive “ in perspective of processing visual art.
PEMBERIAN NAMA PATUNG EXHAUSTION IN MEDITATION
Patung Exhaustion in Meditation adalah patung yang dihibahkan oleh Tom Taylor kepada York University. Karena York adalah kota tempat kelahirannya. Pemberian nama tersebut pertama tama hanya sebagai sarana untuk menerangkan tentang “ bentuk “ patung yang tidak biasa ditemui. Baik cara penyajiannya yang horizontal dan menyentuh Tanah, namun juga bentuknya yang abstrak dan menggugah tanda tanya. Namun apabila disimak lebih lanjut, bisa dilihat bahwa memang menggambarkan orang yang sedang kecapaian. Dan karena Tom sendiri adalah pelaku meditasi spiritual pada Sufi Nimatullahi, maka pemilihan nama menjadi sangat relevan. Relavan dalam hal hubungan antara gaya hidup artis dan pilihan etika moral yang menjadi pedoman hidupnya, yaitu nilai nilai spiritual dalam Zen dan ajaran Spiritual Sufi.
Pemahaman kedua adalah “ adanya nada bercanda “ dalam penamaan patung tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa Tom telah meninggalkan segala kemegahan dunia yang dibaliknya terdapat duri-duri kejahatan pikiran dan ketidak jujuran. Nada bercanda atas penamaan patung tersebut “ Exhaustion in Meditation “ dapat di simpulkan melalui pemisahan arti dua kata yang saling berlawanan. Yaitu Exhaustion yang berarti kelelahan dan meditation yang berarti atau mempunyai konotasi ketenangan dan kedamaian. Bagaimana mungkin orang bermeditasi yang duduk tenang penuh kedamaian namun merasa kelelahan?
Sudah diterima secara umum bahwa tujuan melakukan meditasi adalah untuk mendapat ketenangan jiwa. Dan dengan melakukan meditasi maka badan akan merasa lebih segar lebih sehat. Namun Tom menyatakan sebaliknya. Meditasi menyebabkan kelelahan yang luar biasa. Ini apabila ditelaah dari nama patung nya. Kembali ke sikap “ Playful” atau bercanda dalam arti nama ‘ Kelelahan Melakukan Meditasi “, adalah juga merupakan cara Tom untuk menyindir orang orang yang berpura pura berlaku professional dan jujur dalam menjalankan pekerjaannya. Duduk terhormat di.kursi jabatannya namun tidak nelakukan pekerjaan dengan semestinya. Karena banyak ditemukan bahwa pada kenyataannya orang orang yang duduk pada badan badan independen dan lembaga pendidikan, baik swasta maupun milik negara yang disebutkan diatas lebih mengedepankan kepentingan diri sendiri dan bersikap subjective dalam membuat keputusan yang pada akhirnya merugikan orang banyak.
Kerugian umum dan perorangan atas ketidak jujuran dari tindakannya pembuatan keputusan dan kebijaksanaan yang mengatas namakan demi kepentingan umum merusak kepercayaan umum pada lembaga lembaga milik umum yang seharusnya memihak pada perkembangan dan pertumbuhan. Pengkianatan pada kepercayaan yang diberikan yang dilakukan oleh para pengambil keputusan dibidang apapun dampaknya adalah kemunduran di segala bidang baik ekonomi, kesejahteraan rakyat dan perkembangan ilmu tehnologi serta seni dan budaya.
Dampak perkembangan seni yang negatif atau mumdur adalah akibat korupsi kepercayaan atau penghianatan kepercayaan yang dilakukan oleh para pejabat badan badan bidang seni baik bidang pendidikan maupun bidang perkembangan budaya yang menjadi wakil negara untuk memajukan seni dan budaya. Hal ini dilihat di tahun 90’an mumculnya pemujaan karya seni yang berlawanan arah dengan etika moral.
KESIMPULAN
Karya Seni Dr. Thomas M Taylor pada saat pembuatannya didasari atas kecintaan pada kebenaran dan kebersihan hati nurani serta kesadaran akan Keberadaan Sang Yang Maha Agung yaitu Allah SWT itu sendiri sebagai satu satunya Sang Yang Maha Mutlak. Sehinga apapun peristiwa yang menimpa dirinya tidak lagi menjadi kekwatirannya. Namun sebaliknya, menjadi sarana pendekatan diri kepada Allah SWT melalui karya-karya seninya. Kekaguman atas ciptaan Tuhan dan kecintaannya kepada Tuhan Allah SWT adalah nafas dari karya seninya. Sehingga tidaklah mengherankan tidak semua orang bisa menghargai karya seni Tom. Baik yang berupa patung, lukisan maupun ilustrasi. Karena karya seni Tom mengandung pembelajaran spiritual dibalik keceriaan tampilan karya seninya. Terutama karya seni patung. Sehingga hanya orang- orang yang mempunyai “ vibe” atau aura yang sama yang bisa menghargai karya karya seni Tom.
Sebagaimana diceritakan oleh Anna San Taylor
Istri dari almarhum Dr. Thomas Taylor (1950-2012).
London 23 Agustus 2025
References:
Artis Thomas Taylor dengan karyanya “ Exhaustion in Meditation “. York University
Koleksi Surat Surat pribadi keluarga almarhum Dr. Thomas Taylor, England.
MUSIK
PNENOMENA SOUND HOREG
Bedah ilmiah phenomena Sound Horeg dan hubungannya dengan keresahan dalam. masyarakat akar rumput serta perkembangan etika moral dimasa depan. Oleh Ray San Gayatri.
“SOUND HOREG” PHENOMENA SOSIAL AKAN HILANGNYA KEPERCAYAAN KEPADA ΤΑΤΑΝΑΝ HUKUM.NEGARA DAN TATANAN SOSIAL LAINNYA
Latar Belakang
“ Sound Horeg” yang sedang “horeg “ atau menggetarkan tanah Jawa terutama Jawa Timur, saat ini bukan lagi menjadi wacana kedaerahan yaitu Jawa Timur, namun telah menjadi pembicaraan nasional, bahkan global. Pnenomena Sound Horeg menarik perhatian kalangan pemerhati budaya, cendekiawan dan agamawan karena kecepatan popularitasnya yang menghentakan keterkejutan di kalangan para pemerhati sosial. Sound Horeg yang berawal dari adu kompetisi kemampuan mengolah suara dan kemudian disiarkan melalui loud speaker dengan sound system yang telah dimodifikasi sedemikian rupa sehingga menimbulkan suara yang Horeg atau menggetarkan karena begitu keras suaranya. Sound Horeg ada yang mencapai 135 dB saat diukur. Bandingkan dengan suara pesawat terbang yang hanya 120 dB saat lepas landas. Sedangkan kapasitas manusia normal bisa menerima 70 dB. Dan 80-90 dB dapat merusak telingga apabila mendengarkan suara terus menerus dengan kekuatan suara sebesar itu. Dari perlombaan ini memunculkan para ahli tehnik pengolah suara atau Sound system untuk berlomba menjadi pemenang dan “ terkenal “. Semangat untuk memenangkan lomba dibakar juga oleh minat dan antusias masyarakat terhadap Sound Horeg itu sendiri Yang ditandai dengan panggilan pentas hajatan maupun Bersih Desa. Bahkan hanya sekedar untuk mendengar Sound Horeg.
Kegiatan Ekonomi Baru (Dampak positif ).
Antusias masyarakat tidak hanya melalui klik “Jempol” atau “” melalui sosial media, namun dinyatakan dengan “ tindakan nyata “ memanggil Sound Horeg pada pesta- pesta keluarga, baik perkawinan, syukuran dan hajatan lainnya dengan menyewa Sound Horeg. Adanya minat dan antusias masyarakat yang besar untuk menanggap pentas Sound Horeg membuat para pengusaha Sound Horeg bersaing untuk menjadi yang lebih keras dan lebih baik penampilan krew nya dari para pengusaha Sound Horeg lainnya. Disini muncul kegiatan ekonomi baru. Ada permintaan (demand) dari masyarakat untuk menonton dan menanggap Sound Horeg, maka secara alamiah hukum. Pasar muncul dan transaksi jual beli terjadi. Karena ada demand maka ada supply. Dan pasar pun menyambut dengan sama sama semangatnya dengan pembeli. Supply disini adalah para Pengusaha Sound Horeg dan demand atau permintaan adalah para penyewa Sound Horeg.
Permintaan pasar yang meningkat disambut oleh para pengusaha Sound Horeg dengan produk yang diminati masyarakat. Bahwa semakin keras suara Soind Horeg semakin banyak peminatnya. Hal ini dibuktikan melalui seringnya pemenang lomba Sound Horeg dipanggil untuk main di seluruh pelosok Jawa Timur. Mulai dari Jember, Pasuruan Malang, Surabaya Tulung Agung.
Kegiatan ekonomi baru yang muncul dari fenomena Sound Horeg adalah ekonomi.tingkat menengah atas. Karena untuk menanggap Sound Horeg orang atau kelompok masyarakat harus mempunyai dana paling tidak Rp 30.000.000. Uang sebesar itu hanya cukup untuk menanggap Sound Horeg yang tidak Viral. Karena untuk menanggap Sound Horeg yang terkenal dan Viral di sosial media orang harus mempunyai uang paling tidak Rp. 50.000 000 – Rp. 100.000.000.
Sebaliknya di pihak pengusaha kemampuan pasar, dalam hal Ini penggemar Sound Horeg yang bersedia membeli jasa Sound Horeg hingga ratusan juta per sesion atau per malam juga menjadi pendorong pengusaha Sound Horeg untuk berlomba lomba menyajikan yang lebih keras suaranya, lebih menarik penarinya dan yang paling penting adalah hadirnya seorang DJ atau penyaji dan pengolah lagu lagu pada sound system yang mengena di hati publik. Persaingan antara para pengusaha Sound Horeg tidak hanya berfokus pada kerasnya suara Sound system yang mereka miliki namun meliputi sarana pelengkap dan penunjang lainnya baik lighting maupun para penari dan krew pelengkap lainnya. Sehingga saat ini para pengusaha Saund Horeg bersaing untuk menampilkan Sound Horeg sebagai jasa hiburan lengkap satu paket. Dan masyarakat menanggapinya dengan antusiasm yang tinggi. Hal ini bisa dilihat dari data tempat Sound Horeg disewa. Tidak lagi terbatas pada hajatan keluarga di kampung kampung terpencil, namun sudah sampai pada tingkat kota propinsi dan bahkan di Ibukota.
Phenomena Sound Horeg dan Perubahan sosial dalam Masyarakat.
Yang menarik diperhatikan bahwa Sound Horeg mulai ditanggap atau disewa sebagai pengisi acara utama bersih desa. Menggantikan pertunjukan Wayang Kulit yang sudah menjadi budaya dalam acara Bersih Desa terutamq di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Namun pada acara bersih Desa di desa Ringin Sari yang ada di Kab Malang. Juga desa Sukolilo, Jabung. Malang belum lama ini (July 2025), menunjukan adanya pergeseran pemilihan acara hiburan yang juga bisa menjadi indikasi adanya perubahan nilai nilai moral dan sosial dalam.masuarkat. Hal ini dapat ditenggarai adanya perubahan pemilihan jenis hiburan budaya traditional ke hiburan yang secara jujur tidak memeliki etika keindahan maupun manfaat sebagaima Sound Horeg.
Bandingkan dengan pegelaran wayang kulit yang sudah berumur ribuan tahun dan masih dijaga keberadaannya oleh para pecinta dan pelaku seni pawayangan, dibandingkan dengan Sound Horeg yang diperkirakan baru mulai menjadi popular sekitar awal tahun ini. Apabila kita bandingkam pertunjukan wayang dan pertunjuan Sound Horeg dalam pementasan, kita akan temukan betapa Sound Horeg bertolak belakang dengan pertunjukan wayang kulit dari segi manfaat sosial dan pembelajaran sosialnya. Pertunjukan wayang dari awal hingga akhir melantunkan doa doa dan harapan untuk ketentraman dan keharmonisandalam masyarakat. Membawakan kisah kisah yang dapat ditauladani atau dicontoh dalam kehidupan. Karena kisah kisah atau lakon yang disajikan mengandung unsur pembelajaran dan juga peringatan. Disamping adanya hiburan lepas saat goro-goro. Pertunjukan wayang memberikan contoh keseimbangam dalam hidup. Sebagaimana kisah kisah dalam pewayangan yang pokok ceritanya adalah tentang baik dan buruk. Dan biasanya orang atau golongan yang baik dan membela kebenaran, dalam kisah pewayangan digambarkan menghadapi banyak cobaan dan kesengsaraan, namun selalu berusaha bertahan dan terap berpegang teguh kepada norma norma kebenaran dan kemanusiaan. Dan selalu menang dalam peperangan dan berhasil dalam hidup.
Kisah kisah para ksatria, terutama Pandawa Lima dan.keturnannya, termasuk didalamnya para punakawan yang terus menemani dalam.segala kusilitam hidup mereka, adalah juga merupakan suatu gambaran keintiman keluarga dan adanya hubungan civil society yang ideal antara rakyat dan rajanya. Contohnya saat Pandawa mendirikan negara Amarta dalam lakon Babat Alas Wonomarto, dimana disebutkan seluruh anggota keluarga Pandawa Lima bahu membahu terjun langsung di lapangan bekerja dengan rakyat. Sehingga dalam hubungan yang seharusnya vertikal antara raja dan rakyat, namun berubah menjadi hubungan harizontal. Karen raja mengutamakan kesejahteraan rakyat dan tidak.mementingkan diri sendiri. Dengan bukti para Pandawa pun rela tidur di atas bale-bale atau ranjang dari cabang pohon dan rerumputan liar serta pohon pisang dan pohon jati sebagai alas. Sama tempat tidurnya dengan semua rakyatnya.
Gambaran ideal hubungan raja dan rakyat secara tidak sadar terekam dalam alam bawah sadar suku bangsa Jawa yang menikmati hiburan wayang. Terutama dalam adegan saat Pandawa mulai membuka lahan hutan Wonomarto. Kesediaan untuk berbaur dan menyatu dengan rakyat dalam arti yang sesungguhnya sesuai yang digambarkan dalam lakon Babat Alas Wonomarto sebagai simbul atau perlambang pengayoman negara melalui para pejabatnya. Dan juga sebagai simbul kepedulian raja sebagai pemimpin negara kepada rakyatnya. Lakon babat Alas Wonomarto selalu dipentaskan dalam acara Bersih Desa diseluruh wilayah Jawa Tengah dan.Jawa Timur dan juga Jakarta. Karena kisah dan jalan ceritanya mengambarkan situasi ideal sebuah civil society atau masyarakat yang bermoral. Dalam lakon Babat alas Wonomarto sarat dengan pembelajaran spiritual serta penuh dengan petuah petuah tatanan moral yang berlaku dua arah. Raja kepada rakyatnya dan rakyat kepada rajanya.
PHENOMENA SOUND HOREG DAN WACANA KEKINIAN ATAU MODERNISASI
Jawa Tengah dan Jawa Timur mempunyai populasi terbesar di Indonesia. Sehingga apa yang terjadi di Jawa Tengah dan Jawa Timur bisa menjadi suatu barometer sosial pada bangsa Indonesia. Sound Horeg juga merupakan suatu tanda tanda. Demikian pula halnya dengan phenomena Sound Horeg. Di atas permukaan bisa dilihat sebagai suatu phenomena yang biasa. Di pihak penyedia jasa, kemampuan untuk menunjukkan yang paling keras, yang paling bagus tampilan musik dan penarinya bukan lagi sekedar memenangkan persaingan dagang. Namun prestige yang disandangnya melalui kepopuleran. Kebanggaan dan kemasyuran akhirnya lebih menjadi mendorong para pengusaha Sound Horeg untuk menyajikan yang lebih dalam segala-galanya.
Salah satu alasan mengapa penggemar dan penanggap Sound Horeg menjadi tergila gila menyukai Sound Horeg, hal ini bisa dilihat sebagai upaya untuk menjadikan dirinya menjadi satu dengan perubahan disekitarnya. Sehingga mereka merasa hidup dalam kekinian dan selalu merasa menjadi bagian dari suatu kelonpok dalam golongannya yang sedang berubah.
PHENOMENA SOUND HOREG DAN PERGESERAN ETIKA DALAM MASYARAKAT
Phenomena Sound Horeg seharusnya dicermati secara bijaksana dan bukan dengan larangan larangan. Masyarakat semakin cerdas saat ini. Tidak akan mudah takut atau jera saat pemuka agama menyatakan Sound Horeg adalah haram. Logikanya sangat jelas apabila masyarakat tidak mematuhi atau mengabaikan pernyataan itu. Karena kenyataannya Menteri Agama dan seluruh aparatnya pun melakukan korupsi pada kegiatan yang dianggap paling sakral dalam Islam. Yaitu Ibadah Haji. Pengusaha Sound Horeg muncul dan berkembang karena ada minat masyarakat untuk mendengarkan. Sehingga muncul pasar ekonomi baru.” Pentas Sound Horeg.”
Apabila ada kurusakan yang ditimbulkan di tempat pertunjukan pentas Sound Horeg, pengusaha dan penyewa, kedua belah pihak telah menyetujui proses penggantian rugi material. Namun sebatas kerusakan bangunan. Tidaklah mengherankan apabila banyak di sosial media para pengusaha Sound Horeg dan para penggemar Sound Horeg merasa tidak bersalah. Apabila dibandingkan dengan korupsi yang dilakukan oleh menteri agama dan jajarannya soal korupsi ibadah haji yang berjumlah trilyunan.
PHENOMENA SOUND HOREG DENGAN PENEGAKAN HUKUM
Satu yang perlu dicatat bahwa para Pengusaha Sound Horeg dan para Penyewanya bisa dikenai pembayaran ganti rugi akibat penyakit yang disebabkan oleh Sound Horeg. Apabila ada warga yang menuntut ganti rugi. Ganti Rugi bagi mereka yang dengan terpaksa harus mendengarkan Sound Horeg tanpa diiringi niat atau kemauan untuk mendengarkan dengan sadar. Apalagi apabila Sound Horeg dan para penyewanya tidak memberikan peringatan terlebih dahulu kepada masyarakat sekitar yang diperkirakan akan bisa mendengar sebelum pementasan dimulai, maka ganti rugi itu menjadi hukum liabilitas. Namun yang paling utama mencermati Sound Horeg adalah mengapa Suara yang begitu sangat tidak mengenakkan di telingga bisa menjadi kegemaran masyarakat luas? Phenomena apa di balik Sound Horeg? Pertanyaan inilah yang menjadi dasar penilisan artikel ini.
PHENOMENA SOUND HOREG SEBAGAI INDIKASI PERUBAHAN ETHIKA MORAL DALAM MASYARAKAT
Kita bisa saja menilai bahwa fenomena Sound Horeg merupakan suatu dinamika didunia hiburan. Yang memanfaatkan kemajuan tehnologi, media sosial dan penghargaan seni serta selera seni yang berubah dalam masyarakat. Masyarakat yang semula menjadikan Pentas Wayang Kulit menjadi tradisi pementasan acara Bersih Desa, bergeser mementaskan Sound Horeg. Sebagaimana terjadi di beberapa tempat yang disebutkan diatas : Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Perubahan apresiasi seni yang bartendensi sangat bertolak belakang dengan kebiasaan yang sudah seribu tahun lebih dalam tradisi masyarakat Jawa Tengah dan Timur harus menjadi perhatian para penyelenggara negara. Karena perubahan apresiasi seni juga menandakan perubahan awal nilai nilai sosial dan pergeseran norma norma bermasyarakat. Suku Jawa dikenal sebagai suku yang sopan santun. Sound Horeg tidak mencerminkan sama sakali sifat ini. Suku Jawa yang dikenal” tepo sliro “atau menghargai tetangga, “ Sound Horeg “ tidak mengenal tradisi ini. Ditenggarai dengan moto pengusaha Sound Horeg “ Semakin Keras semakin yahud semakin terkenal semakin disewa” itu yang diutamakan.
Yang paling menarik dicermati adalah bagaimana para pengusaha Sound Horeg menyikapi perbedaan pendapat dalam masyarakat. Mereka memperlihatkan ketidak pedulian terhadap dampak bagi mereka yang tidak bisa menerima Sound Horeg sebagai hiburan. Contohnya bagi para lansia dan balita serta penderita sakit, Sound Horeg adalah pengganggu kenyamanan dan ketentraman mereka. Hilangnya simpati dan emphati dari pengusaha dan penggemar Sound Horeg sungguh sangat mencemaskan. Karena menandakan adanya pergeseran ke arah negative terhadap ethika moral dan nilai sosial dalam masyarakat yang sudah berlalu ratusan bahkan beribu tahun.
Hilangnya atau kurangnya rasa sinpati kepada mereka yang lemah dan ketidak pedulian akan dampak terhadap kesehaatan baik untuk diri sendiri atau orang lain pada para penggemar dan pengusaha Sound Horeg bisa menjadi tanda tumbuhnya nilai baru dan meninggalkan tatanan lama. Sound Horeg dalam pementasannya apabila dinilai dari segi kesehatan badan tidak memberi manfaat apapun, namun malah membawa kerugian bagi para penggemar, pengusaha dan yang kebetulan mendengarnya. Yaitu terganggunya kesehatan yang pasti dimasa depan. Yang kedua Sound Horeg tidak memberi pelajaran moral ataupun ethika yang berguna sebagai alat pertahanan negara di bidang mental dan ideologi. Karena Sound Horeg memang benar benar “ murni hiburan “.
Tidak seperti pentas wayang yang kisah kisah dalam setiap pentas adalah Pembelajaran Ethika Spiritual dan ethika moral serta tatanan sosial yang menjadi dasar sikap dan budaya bangsa seperti suku bamgsa Jawa saat ini, yang merupakan hasil ribuan tahun pembelajaran ethika spiritual dan ethika moral serta tatanan sosial yang harmonis. Atau tata tentrem karta raharja. Secara tidak sadar pembelajaran ethika spiritual dan ethika moral bangsa Jawa berasal dari kisah kisah pewayangan yang disaksikan berulang ulang dalam hidupnya. Contohnya adalah saya sendiri. Bapak saya almarhum membangunkan saya jam 2-3 malam hari untuk menonton goro-goro hingga akhir pementasan. Karena saat itulah inti dari pembelajaran hidup tentang baik dan buruk, kejujuran, kesetiaan, cinta tulus, pengabdian. Dan contoh contoh perbuatan ksatria yang dilakukan para lakon dalam wayang.
Dalam cerita Bima Suci diceritakan bagaimana Bima mengorbankan dirinya sendiri demi keselamatan Ibu dan empat saudaranya yang lain. Bima suci juga menggambarkan kepatuhan murid kepada gurunya. Sehingga Bima melaksanakan petunjuk gurunya walaupun tidak masuk akal dalam hal untuk mendapatkan Tirta Pawitra Mahening Suci, atau Banyu Pawitradi Mahening Suci. Atau Air kehidupan sebagai sarana mencapai kesempurnaan. Ketika Bima masuk kedalam Dewa Ruci, saat itulah Bima mengenal dirinya sendiri. Yang merupakan langkah awal dalam perjalanan spiritual. Saya hanya bisa memahami kisah Bima suci baru akhir akhir ini. Yaitu tentang memahami pembelajaran spiritual dibalik kisah Bima. Dimana karena pengorbanan dirinya yang tulus, Bima tidak meninggal dunia atau hilang , namun justru lahir menjadi “ manusia baru”. Yaitu manusia yang mempunyai kaluwihan batin atau “ knowledge “ tentang Tuhan dan dunia semesta dan seisinya. Yang disebut “ Pencerahan”. Sehingga ketika Bima kembali ke bumi menjalani hidup normal namun dengan penuh pengetahuan : pengetahuan tentang diri sendiri, pengetahuan tentang Penciptanya dan terutama pengetahuan itu menjadi pedoman hidup di jalan kebenaran.
Pelajaran moral yang mulia dari kisah-kisah pewayangan telah membentuk karakter atau sikap suku bangsa Jawa sejak 1500 SM. Tanpa disadari nilai nilai luhur kemanusiaan telah melekat pada suku bangsa jawa khususnya dan Indonesia pada umumnya. Nilai nilai mulia tentang keluhuran budi pekerti, kejujuran, sifat ksatria, pemahaman antara yang baik dan buruk, dan sifat gotong royong telah menjadi sifat suku bangsa jawa khususnya. Terutama kesabarannya menghadapi ketidak adilan.
Dalam Sufi mengajarkan para pengikutnya untuk bersikap sabar dan memaafkan dalam menghadapi ketidak adilan atau ketidak nyamanan lainnya, orang Jawa telah menjadikan sabar sebagai ciri khas karakter orang Jawa. Sehingga terkenal cerita : “ Ketika orang Solo “ diinjak kakinya, maka dia akan berkata Nyuwun sewu “. Orang Solo mohon maaf saat diinjak kakinya. Di Sufi, tindakan itu merupakan tindakan yang bersifat “ Ketuhanan “. Karena si penderita tidak marah malah minta maaf. Apabila ditinjau dari ilmu spiritual maka orang Solo yang diinjak kakinya malahan minta maaf telah mencapai marifat. Tidak mengherankan para pelaku spiritual banyak berasal dari daerah Jawa Tengah (Solo) dan Jawa Timur(bekas kerajaan Majapahit).
Tidaklah mengherankan apabila banyak suku bangsa Jawa telah mencapai Marifat. Karena pembelajaran spiritual yang paling tinggi sudah ada sejak adanya wayang di Jawa yaitu 1500 SM. Dimanq kisah kisah dalam lakon wayang kulit adalah bersumber dari kitab suci agama Hindu yaitu Veda. Dan sudah ditrranskripsikan dalam bahasa Sankrit sejak 4500 tahun yang lalu. Sehingga tidak mengherankan penyebaran agama Islam di Solo terasa hanya di titik titik tertentu. Karena orang Solo telah mencapai Marifat pada saat Islam tiba di Jawa. Sehingga agama baru yang datang tidak ada yang baru bagi mereka. Karena mereka telah mengenal lebih dalam keberadaan Allah SWT. Hal ini sesuai pada ilmu kebatinan atau ilmu spiritual. Agama bagi mereka yang telah mencapai tingkat spiritual tertinggi, tidak lagi mempersoalkannya. Bagi mereka agama hanyalah baju bagi pemakainya. Pada saat tingkatan spiritual telah mencapai yang tertinggi atau Marifat, maka hanya tinggal ruh suci tanpa identitas. Kembali suci seperti saat memasuki wadah atau tubuh dalam janin.
Bukti orang Jawa telah banyak yang mencapai marifat juga dicermati oleh para wali. Sehingga para wali tidak memaksa para pengikutnya untuk berpakain seperti orang asing di negaranya sendiri. Bahkan Sunan Kalijogo ikut berkecimpung langsung dalam pewayangan dan menjadi dalang beberapa saat dalam menyebarkan agama Islam. Pengakuan walii wali terhadap tingkat spiritual orang Jawa pada saat itu terbukti dengan kebijaksanaan penyebaran agama. Bukan dari akar rumput sebagaimana agama lain, namun diawali dari para raja- raja yang berkuasa di Jawa pada saat iru. Tidaklah mengherankan apabila para wali terus menggunakan pakaian adat Jawa. Ini menunjukan tingkat pemahaman keagamaan Terutama di bidang Spiritual yang tinggi dan mendekati kesempurnaan atau marifat pada masyarakat Jawa.
Dengan melihat perbedaan antara pertunjukan wayang dan pertunjukan Sound Horeg, kita harus menerima bahwa memang ada terjadinya pergeseran nilai nilai ethika dan norma sosial yang sedang berlangsung saat ini. Terjadinya phenomena Sound Horeg bisa dilihat dari dua sudut kepentingan pandang. Pertama adalah kepentingan pandang tatanan baru dan kepentingan pandang melestarikan tradisi luhur yang telah membentuk karakter orang jawa yaitu Wayang. Sound Horeg apabila dijadikan tanda awal pergeseran nilai nilai ethika moral dan ethika sosial yang negatif, maka harus diarahkan kepada kegiatan yang positif. Paling tidak dampaknya harus tidak merusak bangunan dan yang terutama adalah tidak merugikan kesehatan orang banyak.
Caranya sangat mudah, penegakan hukum yang tegas terhadap para pelanggar undang-undang Lingkungan hidup tentang batas suara yang harus dipatuhi: KEP-48/MENLH/ 11/1996 tentang BAKU TINGKAT KEBISINGAN
Phenomena Sound Horeg tidak akan pernah muncul dipermukaan seperti sekarang ini apabila pihak penegak hukum dan ketertiban masyarakat menjalankan tugas dan wewenangnya sesuai dengan tugas dan kewajibannya dari tingkatan yang paling bawah. Sound Horeg tidak saja menjadi bukti ketimpangan hukum ditingkat paling bawah yang dilakukan oleh para penegak hukum dan penjaga ketertiban. Namun juga menjadi bukti adanya ketidak pedulian para aparat negara pada dampak negatif yang ditimbulkan. Ditambah juga kurangnya kecerdasan membaca gejolak sosial oleh aparatur negara sehingga Sound Horeg menjadi seakan-akan tidak terkendali.
Swbaliknya, Sound Horeg harus mematuhi petaturan tentang tingkat ukuran suara sesuai dengan peraturan pemerintah. Dan aparat negara harus mengawasi setiap pertunjukan Sound Horeg. Serta harus berani menutup dan menghentikan pertunjukan saat suara melampui batas yang diijunkan atau sesui ketentuan undang undang. Apabila Sound Horeg tidak dibatasi dan tidak ditindak saat melanggar, maka kita seperti membiarkan lalu lintas yang berlalu tanpa aturan. Bukan saja akan terjadi kemacetan namun juga padti akan adanya kecelakaan yang merenggut nyawa.
Sound Horeg tidak saja melanggar undang undang namun yang utama adalah dampaknya dalam kemampuannya untuk mengikis dan menghapus nilai nilai luhur warisan leluhur yaitu budaya pentas wayang dan pembelajaran ethika spiritual yang yang diajarkan melalui kisah kisah pentas pewayangan. Hal itu akan terjadi apabila Sound Horeg menggantikan pertunjukan pentas wayang pada acara Bersih Desa yang merupakan wahana pembelajaran ethika moral tahunan di desa desa di Jawa.
SOUND HOREG DAN TANDA TANDA KETIDAK MAPANAN RASA DALAM MASYARAKAT
Pergesaran selera musik dari Seni Traditional dalam hal ini pentas Wayang menjadi Sound Horeg sebenarnya bisa juga dibaca sebagai bentuk keresahan masyarakat terhadap tatanan hidup berbangsa dan bernegara saat ini. Orang Jawa yang biasanya suka menikmati kehalusan dan keselarasan dalam musik dan tarian serta menjaga harmoni dalam.bermasyakat tiba-tiba menjadi pengemar suara yang melampui batas kesehatan manusia dan juga mengabaikan hak hak orang lain untuk hidup dalam ketengan. Melihat phenomena Sound Horeg yang terjadi terutama di pulai Jawa saat ini, kita seakan akan dihadapkan dengan orang Jawa dari dalamnya orang Jawa itu sendiri. Yaitu orang Jawa yang resah namun tidak biasa dan tidak suka berteriak teriak. Maka Sound Horeg adalah expresi keresahan hati mereka terhadap segala gejolak penyelewengan dan ketimpangan hukum yang dilakukan pada segala tingkat kantor pemerintahan. Baik sipil maupun pada.badan penegak hukum dan badan legislatif serta lembaga lembaga negara lainnya. Sound Horeg menjadi simbol ketidak selarasan antara penyelenggara negara dengan rakyat akar rumput. Para golongan masyarakat akar rumput yang seharusnya menjadi tugas dan tanggung jawab para aparatur negara untuk meningkatkan kesejahteraan mereka. Dan bukan memangaatkan kedaulatan mereka untuk membuat kebijaksanasn yang merugikan rakyat. Sound Horeg merupakan jeritan tangisan rakyat akar rumput yang menyaksikan keserakahan pejabat, ketidak adilan dan kesewenang-wenangannya.
Sound Horeg juga bisa menjadi awal suatu perubahan nikai nilai ethika moral dan ethika sosial yang dijaga selama ini apabila Sound Horeg tidak segera ditertibkan..
KEBIJAKSANAAN UNTUK MENERTIBKAN SOUND HOREG
Menghentikan phenomena Sound Horeg adalah strategi yang mudah. Yaitu dengan menggunakan startegi yang dipakai Belanda: memangku oramg Jawa. Belanda memangku raja raja Jawa saat itu. Sehingga tidak heran Belanda menjajah selama 350 tahun. Dan hanya meninggalkan Indonesia saat kalah perang dunia kedua. Belajar dari sejarah dan menyikapi era globalisasi informasi, Sound Horeg, harus menjadi peringatan bagi para pelaku tata negara dan hukum lainnya. Bahwa hukum dan tatanan negara yang tidak ditegakkan dengan benar adalah berdampak berbalik. Yaitu berdampak akan kehancuran hukum itu sendiri dan kehancuran kehidupan sosial pada masyarakat yang pada akhirnya hancurnya perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.
Adalah tanggung jawab bersama untuk menyikapi Sound Horeg sesuai dengan hukum dan bukan dengan larangan maupun fatwa. Karena pada dasarnya, munculnya Sound Horeg adalah disebabkan oleh tidak adanya disiplin dalam penegakan hukum dan keadilan serta kebenaran dan kejujuran dalam bertata negara.
Anna Taylor
London 27 Agustus 2025
FILM REVIEW
KAJIAN PEMBELAJARAN SPIRITUAL DALAM FILM DRAMA WUXIA “ IMMORTAL ASCENSION. Oleh Tias Taylor
Membedah Ajaran Spiritual dalam film
IMMORTAL ASCENSION
Immortal Ascension atau diterjemahkan sebagai “ Perjalanan Mencapai Keabadian “ menggambarkan seorang pemuda dari keluarga miskin yang pada awalnya hanya ingin belajar bela diri dan kemudian ilmu obat-obatan sebagai bekal hidupnya dimasa depan.
Dibintangi oleh Yang Yang aktor papan atas China saat ini. Dan disutradarai oleh Yang Yang juga. Seorang sutradara ternama di China yang sudah berkarya sejak tahun 1995.
Awal cerita dimulai saat Han Li dan temannya berniat untuk belajar di salah satu perguruan ternama tersebut, karena mereka juga mendapat makanan gratis dan juga uang saku. Sepadan dengan masuk pendidikan tentara saat ini. Tidak terduga karena kebersihan hati dan pikirannya, Han Li terpilih menjadi murid langsung Guru Besar perguruan itu, yaitu Qiao Jue. Qiao ternyata seorang pelaku mistis aliran ilmu hitam yang berniat untuk mencapai keabadian jiwa dan raga dengan mengunakan raga orang lain, dengan sarat mempunyai jiwa yang bersih juga. Dibawah petunjuk Qiao; Han Li belajar tentang obat-obatan. Tetapi tanpa sengaja dia menemukan praktek ilmu hitam yang dilakukan Gurunya itu, saat Han Li kehilangan teman dekat seperguruannya.
Han Li akhirnya mengetahui rahasia tujuan gurunya menjadikannya murid adalah hanya sebagai sarana untuk mengobati penyakitnya sendiri. Penyakit akibat salah penerapan ilmu kebatinan yang dipelajari. Dan juga sebagai tumbal untuk menjadikan dirinya mempunyai kemampuan daya hidup abadi. Ilmu kebatinan aliran sesat yang dipraktekkan Qiao telah membawa korban. Yaitu dirinnya sendiri yang menderita penyakit tua. Sehingga tubuhnya menjadi tua sebelum umur. Keberhasilan kedua adalah mantan muridnya yang tidak bisa mati sempurna.
Mengetahui siapa Guru nya yang sebenarnya dan tujuan memeliharanya, Han Li bertekat menyelamatkan diri nya sendiri, namun juga merasa berhutang budi. Niatnya untuk belajar obat-obatan menjadi sarana mempertahankan hidup dan membalas budi. Sehingga ketika tiba waktunya untuk berjuang mempertahankan hidupnya, Han Li pun tidak ragu-ragu melawan Gurunya. Dan memenangkan pertarungan karena belajar ilmu bela diri secara diam diam dan digabung dengan pelatihan kebatinan yang diajarkan gurunya (menyepi) serta minum obat-obatan ramuan sebagai penangkal penyakit dan memperkuat daya tahan tubuh saat menyepi
Babak selanjutnya Han Li melanjutkan perjalananya menjkadi murid “ laku kebatinan pada Sekte yang tidak termasyur. Dalam sekte ini dia terdidik tanpa sengaja oleh dua orang Guru. Guru ahli obat-obatan dan Guru Ahli bela diri. Dengan dua Guru itu Han Li menjadi salah satu murid yang bisa bertahan hidup dari serangan dan gangguan yang dilakukan oleh para antar murid dan bangsa hantu dan monster. Kekuatan phisik dan kecerdasan dalam membaca situasi dan mencari solusi pada setiap permasalahan yang sulit dan rumit, menghantarkan keberhasilan Han Li sehingga mendapatkan apa yang ia impilan. Keberhasilan mendapatkan ilmu yang menjadikannya sakti adalah merupakan hasil kerja keras dan latihan terus menerus. Baik selama dalam isolasi saat berguru dengan Xiao maupun saat masuk ke Sekte spiritual.
PENDEKATAN SPIRITUAL MODERN TENTANG PERJALANAN SPIRITUAL HAN LI
Budaya bangsa China salah satunya adalah tradisi menyembah Dewa dan Dewi. Dewa dan Dewi China adalah berasal dari orang biasa. Orang biasa yang menjadi Dewa atau Dewi disebabkan akan kemampuan mereka menghadapi hidup yang tidak mungkin untuk bertahan hidup, namun mereka bisa bertahan hidup. Contohnya sebagaimana digambarkan oleh Han Li.
Penjelmaan dari manusia biasa kemudian menjadi Dewi Dewa adalah suatu bukti kepercayaan akan kemampuan manusia untuk menjadi abadi. Karena pada saat menjalani hidup didunia perbuatan dan tibgkah lakunya melampui norma sosial dan ethika moral yang berlaku, dalam hal kebenaran dan kebajikan. Sehingga hidupnya dipersembahkan untuk menjaga hal hal tersebut. Dan tidak lagi mempunyai kepentingan untuk diri sendiri. Karena jiwanya telah mencapai kesempurnaan.
Demikian juga dengan Han Li, ketulusan hatinya untuk membalas budi kepada siapa saja yang telah mengajarkan kebaikan kepadanya adalah suatu sikap dan tindakan mulia. Apalagi Han Li tidak segan segan mengorbankan nyawanya demi menjaga keselamatan para Gurunya sebagai wujud balas budinya. Ketulusan sikap dan rela mengorbankan nyawa inilah sesungguhnya yang mampu menghantarkan Han Li mencapai “ keabadian “, melalui laku jalan sempurna.
Sesuai gambaran dalam film, jalan menuju kesempurnaan terdiri dari dua cara. Cara pertama adalah menjaga kesehatan badan melalui minum obat-obatan serta latihan bela diri. Menyiapkan dan menjaga kesehatan badan dijadikan awal perjalanan spiritual karena untuk mengantisipasi segala cobaan dan kesulitan yang akan dihadapi Han Li dimasa depan. Sedangkan awal perjalanan latihan ketahanan batin diawali dengan latihan menyepi. Dan latihan spiritual didapatkan melalui pengalaman. Dimulai saat mengetahui niat Guru nya yang ternyata mengambil menjadi muridnya hanya sebagai persiapan untuk mengobati penyakit nya sendiri. Yang mana pelajaran spiritual ini ironisnya tidak diajarkan oleh gurunya itu.
Walaupun demikian Han Li justru tidak menyerah namun berlarih lebih giat dan belajar tanpa letih guna dapat mengalahkan Guru nya dan sekaligus membalas budinya. Kebersihan jiwa Han Li yang tidak ternoda oleh dendam dan tidak terpuruk dalam kesedihan, merupakan cahaya penerang kebenaran bagi dirinya sendiri. Seiring dengan waktu, cahaya itu berguna untuk meneranggi yang lainnya. Kemampuan untuk menjadi penerang bagi yang lain inilah yang juga menjadi syarat utama mencapai kesempurnaan spiritual untuk mencapai keabadian.
Keabadian dalam arti memahami tentang dunia wujud wadah dan wujud spiritual. Karena bagaimanapun juga” wadah ruh’ yang dinamakan “rogo” atau badan tidak akan bisa mencapai keabadian. Karena inti dasar bahannya adalah “ tanah” yang ditakdirkan untuk “ menua dan mati serta membusuk. Tingkat keabadian yang dicapai adalah tingkat keabadian ruh. Ruh yang mencapai kesempurnaan menjadi “ dewa dewi” di kayangan. Yang tidak lagi merasakan kesedihan maupun kegembiraan sebagaimana saat hidup di dunia.
Wujud ruh yang terus hidup dan menjelma menjadi Dewa Dewi adalah tujuan spiritual Han Li yang sesuai dengan budaya kepercayaan yang sudah berumur lebih dari empat ribu tahun di China. Sehingga tidaklah mengherankan apabila Nabi Muhammad SAW memerintahkan pengikutnya untuk “ belajar ke negeri China”. Karena China pada saat Jaman Nabi pun telah menunjukan pemahaman ajaran Spiritual yang tinggi. Salah satu contohnya bahwa bangsa China telah mengetahui 7 macam dunia yang sejajar dan saling berdampingan keberadaanya sejak empat ribu tahun lalu, jauh sebelum disebutkan dalam Al-Quran. Yaitu Dunia tumbuhan dan hewan, Dunia Manusia, Dunia Jin, Dunia Syetan, Dunia para dewa Dewi, Dunia malaikat dan Dunia paling suci diatas segala galanya tempat bersemayamnya Sang yang Maha Suci itu sendiri yang bertahta disana.
Pada kesimpulannya drama TV Kostum klasik Wuxia China : Han Li, yang diperankan oleh Yang Yang, berhasil menggambarkan kesulitan seseorang dalam melakukan perjalanan spiritual. Kesulitan lahir batin. Yang pada awalnya hanya berniat untuk belajar dan bertahan hidup, namun nasib telah membawanya kesuatu dunia baru yang asing baginya. Dunia spiritual yang mistis dan disembunyikan.
Menyinggung masalah sound track atau musik pengiring latar belakang, sepertinya sengaja bertempo cepat. Karena target penonton yang diharapkan yang terutama adalah seusia peran utamanya, Yang Yang. Maka tidaklah mengherahkan apabila latar belakang musik yang mengiringinya bertempo cepat dan betsemangat. Tidak saja untuk menarik perhatian pemirsa muda, namun juga sangat sesuai dengan semangat perjuangan Han Li yang tanpa menyerah dalam menghadapi segala rintangan dan kesulitan dalam perjalanan mencapai keabadian.
Secara garis besar Han Li berhasil menyajikan cerita klasik spiritual China yang bisa ditelaah dengan mudah oleh para pemirsa dan peminat drama kostum klasik China secara global. Sehingga masuk pada jaringan TV langgan global Netflix.
Anna Taylor
London 28 Agustus 2025
Berita Ilmu Dan Teknologi Terbaru
1. Gema Cahaya Menerangi Kosmos Semesta Scientific Amerika 7 Agustus 2025
2. Bagaimana Chatbot Al dapat memicu pemikiran Psikotis pada dialog atau percakapan yang membahas tentang Kebenaran, Percintaan dan Ketuhanan.

Gema Cahaya Menerangi Kosmos Semesta
Gema Cahaya adalah sisa sisa cahaya setelah terjadinya atau mumculnya Supernova. Setelah supernova lenyap, sisa sisa cahayanya masih terus berada disekitar ledakan bintang yang berakhir masa bersinarnya.
Supernova adalah cahaya yang memancar saat bintang berakir masa bersinarnya. Cahaya yang bersinar menembus seluruh galaxi.
Kecepatan gema cahaya ini mencapai 300 ribu KM per detik. Dan sangat menarik bahwa gema cahaya ini membuat bentuk bentuk cahaya aneh yang sangat menarik sehinggqa membantu para astronomer bisa untuk memetakan “ surga” diatas dunia melalui petunjuk petunjuk cahaya yang terlihat dari telescope.
Sebagaimana dilaporkan oleh Phil Plait,
Science Amerika 7 Agustus 2025.
Daftar List Edisi II